Blog Terkini @ wisatakeren.com http://www.wisatakeren.com/index.html Berikut merupakan Blog terbaru yang diposting di wisatakeren.com Tue, 19 Mar 2024 10:01:58 GMT en-us <![CDATA[Blog: Road Trip Surabaya Bali Episode 2]]> http://www.wisatakeren.com/blog/53/road-trip-surabaya-bali-episode-2.html Tue, 28 Jun 2022 21:53:50 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/53/road-trip-surabaya-bali-episode-2.html Lanjutan road trip ke Bali anti macet dan krodit episode 2 ? Cara menyeberang ke Bali dari Pulau Jawa anti ribet.

Jangan lupa like dan subscribe ya supaya tidak ketinggalan episode video-video berikutnya.

 

 

 

]]>
<![CDATA[Blog: Road Trip Surabaya Bali Episode 1]]> http://www.wisatakeren.com/blog/52/road-trip-surabaya-bali-episode-1.html Mon, 30 May 2022 08:21:12 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/52/road-trip-surabaya-bali-episode-1.html  Pengin road trip ke Bali anti macet dan krodit ketika hari libur nasional ? silahkan tonton videonya. Semoga mengibur dan menambah wawasan.

Jangan lupa like dan subscribe ya supaya tidak ketinggalan episode video-video berikutnya.

 

 

 

]]>
<![CDATA[Blog: Panduan mendapatkan Free Visa Taiwan]]> http://www.wisatakeren.com/blog/51/panduan-mendapatkan-free-visa-taiwan.html Sat, 20 Oct 2018 22:59:11 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/51/panduan-mendapatkan-free-visa-taiwan.html      Tanggal 30 Desember 2015 lalu merupakan tanggal sukacita bagi penghobi jalan-jalan yang gak mau rempong soal urusan VISA. Why ? ya, pas tanggal tersebut pemerintah Taiwan mengeluarkan aturan pembebasan Visa bagi warga negara Indonesia. Perlu diketahui juga jika ingin jalan-jalan ke negera Taiwan wajib mempunyai Visa yang biaya pembuatannya termasuk tidak murah ( Rp. 650.000 untuk single entry ), plus segudang penyertaan dokumen yang kompleks.

 

Tampilan Berita Kementrian Luar Negeri Taiwan

 

     Beneran bebas nich? Baca-baca lebih mendalam, ternyata ada persyaratan yang sangat tidak memberatkan, salah satunya adalah cukup memiliki Japan Visa Waiver yang tentu saja visa jepang ini bisa juga didapatkan secara gratis, dan sudah nempel di paspor saya sebelumnya. Selain Free, proses mendapatkan Visa Taiwan ini bener-bener instan. Tinggal isi data pribadi doang, di Submit dan voilaaa - langsung jadi, lalu diunduh dan dicetak sendiri.

     Ok, tanpa perlu panjang lebar lagi, langsung saja buka link : https://niaspeedy.immigration.gov.tw/nia_southeast

 

1. Pertama kali yang muncul adalah pilihan bahasa, pilih aja bahasa Indonesia. 

Halaman 1 - Memilih Bahasa

 

2. Akan muncul diagram alur proses pembuatan visa. Sampai disini gak usah bingung, itu hanya menjelaskan alur internal proses pembuatan Visa Online, langsung klik tombol “NEXT” saja.

Halaman 2 - Diagram Alur

 

3. Halaman berikutnya juga masih berupa penjelasan mengenai persyaratan yang diperbolehkan untuk mendapatkan visa secara online ini. Poin 9 menunjuk dengan jelas bahwa pemegang Bebas Visa Jepang (Japan Visa Waiver Registration) memenuhi syarat. Baca dengan seksama, jika status dokumen sudah memenuhi kriterianya, lanjut klik tombol “Halaman Berikut / NEXT”.

 

Halaman 3 - Kriteria Pengajuan Visa

 

4. Halaman keempat akan muncul formulir dengan 10 baris isian. Silahkan diisi sesuai data pribadi sebenarnya. Untuk bagian “Purpose of Visit”, dipilih aja “Sightseeing” (karena tujuan kedatangan sebagai turis alias jalan-jalan). Setelah semua terisi klik tombol “NEXT”.

Contoh Isian

 

5. Masuk halaman kelima, merupakan bagian akhir sekaligus untuk meng-kroscek data isian, silahkan periksa lagi isiannya satu persatu, jika terdapat kesalahan masih diperkenankan untuk melakukan pembetulan dengan menekan tombol "BACK". Namun jika sudah benar bisa langsung tekan tombol "SUBMIT".

Halaman akhir sebelum dikirim

 

6. Tralalala...., pengajuan Visa langsung di approve. Dengan menekan tombol “PRINT” sistem aplikasi ini akan menghasilan E-Visa berupa file PDF dan memunculkan window pop up dengan pilihan Open With (buka file) atau Save (simpan file). Pilih Save untuk menyimpannya, supaya bisa dibuka dan dicetak sewaktu-waktu.

Halaman Akhir

 

Window Pop Up - Untuk menyimpan file Visa

 

Hasil buka dan print visa sendiri

 

Hasil persetujuan menyebutkan Visa berlaku selama 90 hari dan diberikan durasi 14 hari stay (masa tinggal) setiap kali melakukan kunjungan. Selesai sudah tutor pembuatan Visa Taiwan Online ini, jangan lupa untuk mencetak dan membawanya beserta paspor dan dukungan Visa lain (salah satunya Japan Visa Waiver) ketika tiba waktunya berkunjung ke Negara Taiwan.

Dao Ming Si (Baca : Tao Ming Se), I’m coming.............

]]>
<![CDATA[Blog: Panduan mudah mendapatkan Bebas Visa Jepang]]> http://www.wisatakeren.com/blog/49/panduan-mudah-mendapatkan-bebas-visa-jepang.html Tue, 26 Jan 2016 00:06:22 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/49/panduan-mudah-mendapatkan-bebas-visa-jepang.html     Huray..., melakukan kunjungan ke Jepang sudah bukan lagi angan-angan khususnya dalam hal sulitnya mendapatkan Visa kunjungan, kini sudah bukan penghalang lagi bagi penikmat jalan-jalan. Mungkin sudah banyak yang tahu kalau selama ini kedutaan Jepang menerapkan aturan persyaratan yang ketat bagi mereka yang mengajukan Visa kunjungan. Hingga berhembus wacana Bebas Visa ke Jepang dan akhirnya terealisasi tanggal 30 September 2014 lalu. Ya benar-benar bebas dan gratis.. tis dalam mengajukan Visa Jepang, dan satu lagi - mudah sekale. Meskipun sudah berlaku bebas visa bukan berarti kita bisa seenaknya langsung meluncur ke Jepang, tapi tetap harus melakukan registrasi pra keberangkatan di Kedutaan Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang.

    Satu-satunya syarat yang diperlukan dalam mengajukan Bebas Visa Jepang ini, kita harus memiliki E-Paspor sesuai standar ICAO (International Civil Aviation Organization). Dan syukurlah pihak imigrasi sudah merealisasikan pilihan bagi yang ingin membuat E-Paspor ini. Jadi gak sabar untuk berkunjung ke negeri Doraemon, hehehe? Kebetulan sekali paspor ane sudah habis jadi tahun lalu langsung dech melakukan penggantian bikin E-paspor. Perbedaan rupa antara E-Paspor dan Paspor biasa, tidak terlalu signifikan. Di bagian sampul depannya E-Paspor ada simbol "Chip". Kalo persoalan biaya penerbitan E-Paspor memang lebih mahal dibandingkan Paspor Biasa, namun untuk penggunaan kedepannya pasti lebih bermanfaat, tertutama  bagi penggila jalan-jalan .

 

Paspor Edisi Lama

 

Paspor Edisi Baru

 

    Sebagai referensi, kita bisa membuka situsnya Kedutaan Jepang di www.id.emb-japan.go.jp Di situ dijelaskan cukup lengkap, bagaimana cara mengajukan Bebas Visa. Berhubung sudah memiliki E-Paspor, saya cukup mengunduh formulir aplikasinya disini (File PDF), mencetak dengan kertas A4, dan mengisi semua isian dalam formulir seperti contoh dibawah ini. Cakupan isian yang diberikan merupakan hal umum dan mudah diisi sendiri tanpa lagi menyertakan lampiran-lampiran seperti tiket pesawat lah, booking hotel lah, rekening tabungan lah, la...la..la...sudah gak dipake lagi ya.

 

 

    Jadi cukup berbekal E-Paspor dan Formulir yang sudah diisi ini, saya bawa ke Konsulat Jenderal Jepang. Untuk saat ini hanya ada 5 kota tempat untuk mengajukan Visa ini, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar dan Makassar. Masing masing memiliki wilayah yurisdiksi (wilayah kerja), untuk Surabaya melingkupi wilayah kerja Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan sedangkan untuk kote lain bisa cek disini.

 

Alamat Kantor Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya

Jl. Sumatera no. 93, Surabaya

Telp : 031-503-0008, Fax: 031-503-0037

Jam Kerja: Senin - Jumat

Pengajuan aplikasi: 8:15 - 11:30

Pengambilan Paspor: 13:15 - 15:30

Sabtu, Minggu dan hari libur Kedutaan dan Konsulat - tutup

 

Lokasi Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya

 

    Setiba di kantor Konsulat Jenderal Jepang, kita dipersilahkan mengisi buku tamu dan menitipkan segala perangkat elektronik termasuk Smartphone dibagian sekuriti (hehehe gak bisa foto narsis di dalam), lalu pihak sekuriti akan memberikan Visitor Tag untuk dijepitkan ke baju, sebelum masuk ke bagian dalam, kita akan melewati detektor dan semua barang tas bawaan melewati mesin X-Ray persis seperti masuk ke bandara - cukup ketat. Didalam kantornya yang tidak terlalu besar, terdapat 3 loket, Loket 1 untuk Penerimaan berkas, Loket 2 untuk Pengambilan Paspor/Visa sedangkan di Loket 3 tertera bahasa "Doraemon". Sebelum menyerahkan berkas, kita ambil nomor antrian dulu yang ada di dekat pintu masuk.

 

No. Antrian

  

    Sebagai catatan jika belum mengunduh dan membawa formulir aplikasinya, kita bisa mengisinya di tempat, formulir aplikasi tersedia di rak di ruangan tunggu ini beserta contoh isiannya. Selang tidak berapa lama (karena memang yang nunggu 1 orang saja), saya dipanggil ke Loket 1 dan saya serahkan selembar formulir aplikasi yang sudah diisi dan ditandatangani serta E-Paspor, lalu disuruh duduk lagi menunggu panggilan berikutnya. Pada panggilan berikutnya petugas loket memberikan Tanda Terima Permohonan Visa yang sekaligus sebagai Tanda Terima Pengambilan. Pulang dech. Doa yang kusyuk he..he..he karena meski Bebas Visa, masih ada faktor ditolak lho..

 

Tanda Terima

 

    Keesokan harinya datang lagi ke Konsulat Jepang, dengan cara yang sama, ambil no. antrian tunggu hingga dipanggil petugas loket, serahkan Tanda Terima Pengambilan yang lebih dulu sudah diisi nama dan tanda tangan pada kolom isian "Nama Pernerima" dan "Tanda Tangan". Duduk yang manis, sesaat dipanggil lagi oleh sang petugas dan tra..la..la... Dengan cantiknya si VISA sudah tertempel di dalam E-Paspor, sembari sang petugas menerangkan, "Ini Visa nya, Multiple Entry berlaku 3 Tahun dengan masa tinggal 15 hari". Terus terang saya tersentak kaget bercampur senang ketika mendengar "Multiple Entry", serasa gak percaya saya ulang bertanya ke petugasnya, artinya bisa berulang kali ke Jepang tanpa perlu mengurus Visa lagi selama 3 Tahun, wahh sipp dech.

    Kebetulan sekali pas setelah giliran saya, ada cewek yang juga mengambil Visa Jepangnya tapi dia pake Paspor Biasa, sembari dia memandangi visa yg menempel dengan fotonya di paspornya yang berbeda rupa, saya coba bertanya,eih ternyata dia apply dengan paspor biasa dan visa yang didapatkannya hanya Single Entry, berlaku 3 Bulan dengan masa tinggal yang sama 15 hari. Walah...walah berarti memang urus pake E-Paspor lebih super.

 

Penampakan Visa Waiver Jepang

 

    Secara garis besar panduan langkah-langkah semudah Doraemon mengeluarkan barang ajaib dari kantong ajaibnya  :

 

Hari Pertama

1. Bawa E-Paspor + Formulir Aplikasi yang sudah diisi dan tanda tangan

2. Ambil No. Antrian, tunggu dipanggil. Serahkan E-Paspor + Formulir Aplikasi

3. Tunggu dipanggil. Menerima Tanda Terima Permohonan Visa - Pulang

 

Hari Kedua

1. Bawa Tanda Terima Permohonan Visa yang sekaligus Tanda Terima Pengambilan Visa

2. Ambil No. Antrian, tunggu dipanggil. Serahkan Tanda Terima Pengambilan Visa

3. Tunggu dipanggil untuk menerima E-Paspor dengan Visa sudah tertempel

 

    Gampang kan, ane bilang apa-kan memang mudah sekale. Nihon e yōkoso

]]>
<![CDATA[Blog: Treking Mangrove, Pantai Anora, Bukit Love dan Tugu Karimun Jawa #Day 4]]> http://www.wisatakeren.com/blog/48/treking-mangrove-pantai-anora-bukit-love-dan-tugu-karimun-jawa-day-4.html Sat, 4 Feb 2017 17:02:01 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/48/treking-mangrove-pantai-anora-bukit-love-dan-tugu-karimun-jawa-day-4.html     Liburan di Karimun Jawa sudah memasuki hari keempat. Hari teralhir ini kami habiskan untuk tur darat. Jalan-jalan mengunjungi Eco Wisata Mangrove aka Taman Nasional Karimun Jawa, Pantai Anora, Bukit Love dan Tugu Karimun Jawa. Nah sebelum ekplorasi dimulai, sopir mobil sewaan saya suruh untuk menjemput Ana dan Mr. Paul terlebih dulu, sementara  kami harus berkemas-kemas untuk memindahkan koper karena sudah tidak menginap lagi di Hotel CocoHut. Kebetulan kamar disini pas hari terakhir ini sdh full booked, dan alasan yang kedua kami harus bergeser ke penginapan yang dekat dengan pelabuhan Karimun Jawa supaya keesokan paginya tidak perlu terburu-buru untuk mengejar kapal, apalagi kami bermaksud untuk kembali ke Jepara menggunakan kapal cepat Bahari Express yang sudah bisa berlayar lagi dan hanya ada sekali pelayaran setiap harinya.

    Setelah meninjau homestay sana-sini, akhirnya pilihan jatuh ke homestay Sadewo. Selain bersih dan murmer, letaknya sangat deket pelabuhan, bisa dijangkau cukup dengan jalan kaki. Berikutnya saya ingin membeli tiket kepulangan menggunakan kapal Bahari Express, gak nyangka si sopir menyeletuk, mengatakan bahwa anaknya dia kerja di kantor perwakilan penjualan tiket kapal Bahari Express, Karimun Jawa. Wah kebetulan sekali pikirku. Beres, hahaha belum juga, ternyata hari itu kantornya masih tutup karena adanya tradisi perayaan "Lomban". Ini merupakan pestanya para nelayan, yaitu membuang sesajen di lautan lepas dengan menggunakan perahu-perahu yang sudah dihias menarik. Perayaan ini mempunyai makna sebagai ucapan syukur atas berkat yang didapatkan oleh nelayan. Biasa dilaksanakan seminggu setelah Hari Idul Fitri. Biasanya dilaksanakan di pantai Tanjung Gelam. Pas ditelpon, anaknya memberitahu kalau tiket kapalnya tidak bisa direservasi (aturan perusahaan) dan harus beli pada hari yang sama, nah ini yg bikin galau. Tapi bisa nitip dibelikan besoknya pas buka.

 

Gerbang pintu masuk Taman Nasional Karimun Jawa

 

    Perjalanan dimulai, tempat pertama yang kami tuju adalah Taman Nasional Karimun Jawa. Trekking Mangrove ini terletak di sebelah utara (Pulau Kemujan), yang jaraknya 18 km atau sekitar 30 menit dari pusat Kota Karimun Jawa. Baru diresmikan sekitar bulan Mei 2012. Di dalam sini kita bisa jalan santai sambil menikmati bebauan dedaunan hutan bakau. Jangan lupa olesi badan dengan lotion anti nyamuk. Untuk tiket masuk, kita cukup merogoh Rp. 5000 saja. Jam buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

 

Murah meriah oye...

 

    Obyek wisata Mangrove ini bagus juga lho, buat jalan jalan sehat apalagi hari masih pagi. Kami berjalan kaki mengikuti rute yang terpampang di mapnya, sampai tiba di menara pemantau (Bird Watching), sambil sekali-sekali istirahat di gubuk perhentian. Tiba di menara pemantau, sebaiknya naik ke atas menara supaya bisa melihat pemandangan lepas. Alamak view-nya, buagusss dech. Menikmati matahari terbenam bisa juga dilakukan di menara yang juga disebut Sunset Area (Huruf F).

 

Map jalur trekking

 

Mejeng dulu sebelum trekking

 

    Dengan luas area sekitar 10 hektar, dan jalur trekkingnya sendiri panjangnya 2 km dan terbuat dari papan kayu yang berkelok-kelok, nah lho. Tapi jangan kuatir memutari jalur trekking akan terasa sebentar jika dibarengi dengan melihat-lihat kecantikan hutan mangrove ini, suara-suara kicauan burung, desir angin dan yang jelas jangan terlalu sore kalau mau kesini kalau gak mau kena cium nyamuk-nyamuk nakal .

 

Menara Pantau

 

Salah satu view dari atas menara pantau

 

    Lepas dari sini, kami  penginnya melihat Pesta Rakyat Lomban tadi, yang diadakan di Pantai Tanjung Gelam. Meluncurlah mobil kami ke Tanjung Gelam, sayangya pas tiba di tempat, acaranya keburu sudah bubaran. Selanjutnya kami ditawari untuk diantar menuju suatu pantai yang agak tersembunyi, pak sopir menyebutnya pantai Cup-cup. Ya wes, kami meng-iya-kan aja, karena sepertinya kok menarik apalagi mendengar namanya kayak suatu iklan bumbu masakan gitu - Cup-cup - hahaha.

 

Pantai Cup-cup aka Pantai Anora

 

    Dari Pantai Tanjung Gelam, mobil kembali ke jalur utama, sebelum akhirnya melintas di jalan yang offroad, jalan yg agak sempit hingga kalau papasan mobil harus bener-bener pelaan jalannya. Dalam goyangan off road perjalanan mobil ini, terjadi obrolan seputar namannya yang "Cup-cup" tadi. Katanya konon ketika pantai tersebut ditemukan pertama kali, di "Secret Garden"-nya pantainya (wah tambah seru, ada "tempat rahasia" segala) terlihat sepasang kekasih londo (wisman maksudnya) yang lagi memadu kasih alias pacaran, pake memperagakan jari2 kedua telapak tangan dikuncupkan dan saling disentuhkan layakya orang ciuman (sensor) gitu lho he..he..he.., makanya dinamakan cup-cup.

 

Salah satu sudut pantai Anora

 

    Setelah tiba di bibir pintu masuk Pantai Anora ini, kami turun dan disambut oleh seorang bapak tua. Nah ini bapak juga ikut bercerita ringkas kepada saya, katanya pantai ini awalnya masih belum dijamah dan beliaulah yang secara swadaya membangun semua pernak-pernik di situ. Dan memang kelihatan sekali tatanan pantai ini memang masih seadanya banget, padahal suasananya buaaagusss lho.

 

Treking Cinta - The Secret Garden

 

    Begitu masuk kami menemukan gapura yang ala kadarnya dan terkesan "Hand Made" bertuliskan Treking Cinta. Nah kalau mau menuju "Secret Garden" tempat ditemukan si sepasang kekasih bule tadi, disinilah startnya. Dengan latar belakang 2 buah pohon kelapa (seperti sepasang kekasih), bikin hati pengin tahu aja untuk menyusuri Jalur Cinta ini. Saya dan istri (bak sepasang kekasih wk..wk..wk) sepakat untuk menyusuri treking menuju secret garden. Jalurnya naik turun dan lumayan curam lho (si londo mau pacaran aja kok cari tempat yang rempong gini ). Dan akhirnya kami tiba di ujung yang memang kereeen banget tempatnya. Pemandangan lepas pantainya bagus. Di bibir pantainya, ada juga pohon bercabang dua yang tumbuh alami lalu diberi papan buat duduk, ceritanya supaya bisa duduk berduaan nich, pokoknya serba dua kalau disini (anak-anak off dulu).

 

Pohon Kemesraan

 

Best view

 

    Selain itu disini juga terdapat ayunan. Wah pas banget, sambil duduk main ayunan bisa menikmati deburan ombak lepas pantai dan hembusan angin yang sepoi-sepoi. Sayang sekali tempat sebagus ini tidak dikelola dan dikembangkan sebagai obyek wisata andalan Karimun Jawa dan hanya dikelola secara swadaya oleh seorang bapak yang bercerita kepada saya di pintu masuk tadi.

    Waktu terus berjalan menjelang petang, rencana berikutnya kami ingin menikmati sunset dari Bukit Love. Dari Pantai Anora ini, mobil kami kembali bergerak menuju Bukit Love. Dari jalan utama, masuk ke jalan yang agak menanjak sehingga ketemu batu bertuliskan LOVE yang merupakan ciri khas Bukit Love. Pemandangan sunset dari sini indah sekali.

 

Ciri khas Bukit Love

 

    Kalau berjalan kaki naik sedikit di jalan yang ada diseberang tulisan LOVE ini, dengan mudahnya kita akan menemukan Tugu Karimun Jawa yang unik. Sepertinya di lokasi ini masih dalam tahap pengerjaan namun tidak tau juga akan dibangun apa disitu, karena hanya ada batu pahatan bertuliskan "Karimun Jawa", yang menarik buat mejenk.

 

Tugu Karimun Jawa

 

    Waktu berjalan begitu cepatnya ketika menikmati pemandangan dari bukit sini, tak terasa sudah hampir gelap, sehingga kita turun menuju alun-alun kembali untuk bersantap malam.

    Keesokan paginya, saya bergegas menuju kantor penjualan tiket Bahari Express yang lokasinya cukup dekat dari Homestay Sadewo tempat kami menginap. Cukup berjalan kaki sekitar 200m sudah tiba di depan kantor dan alamak di papan pengumuman kantor tsb sudah terpampang kalo tiket Bahari Express untuk hari itu sudah terjual habis. Beruntung kami sudah pesan duluan sehingga tinggal ambil dan bayar aja, dan tra..la..la..la, tiket pun sudah ditangan.

 

Penampakan Tiket Bahari Express

 

    Hari itu Kapal Bahari Express dijadwalkan akan berlayar pukul 09.00, jadi kami masih punya waktu sekitar 1 jam. Kesempatan ini kami gunakan untuk jalan-jalan aja di seputaran Kapuran. Dan ternyata kami menemukan ada Taman Kupu-Kupu yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat. Tampaknya antusias warga sini dalam menyediakan obyek wisata alternatif cukup kreatif juga.

 

Butterfly Park

 

Gerai Permainan di Butterfly Park

 

    Jam sudah menunjukan hampir pukul 09.00, tuntaslah sudah jalan-jalan kami di Karimun Jawa, kami berjalan kaki menuju dermaga dan naik kapal Bahari Express untuk kembali ke Jepara dan pulang ke rumah.

 

Suasana Di dalam Kapal Bahari Express

 

    Bye-bye Karimun Jawa, We will miss you.

]]>
<![CDATA[Blog: Snorkeling, Diving, dan Penangkaran Hiu di Karimun Jawa #Day 3]]> http://www.wisatakeren.com/blog/47/snorkeling-diving-dan-penangkaran-hiu-di-karimun-jawa-day-3.html Sun, 2 Oct 2016 23:25:52 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/47/snorkeling-diving-dan-penangkaran-hiu-di-karimun-jawa-day-3.html     Karimun Jawa di kelilingi banyak sekali pulau kecil. island-hopping merupakan aktivitas menarik yang bisa (baca: kudu) dilakukan disini. Tentunya sebelum merealisasi Island-hopping ini, kita sudah terlebih dahulu melakukan kontak dan negosiasi dengan penduduk lokal yang memiliki kapal motor beserta guide-nya. Beruntung kami bisa mendapat join grup untuk sama-sama berangkat, sehingga bisa menekan biaya pelayaran, disamping itu kita jadi banyak kenal kawan sesama traveler yang kocak abis.

 

Rute Island-Hopping kami

 

    Selesai sarapan pancake bikinan-nya Mbak Sri (hotel), kami sudah dijemput ama sopir mobil sewaan menuju ke dermaga pelabuhan perahu motor yang letaknya di dekat alun-alun. Di dermaga sudah tampak sang guide beserta kawan-kawan join grup sudah menunggu di atas perahu dan siap-siap untuk berangkat. Hari itu matahari cukup bersinar cerah sehingga mendukung aktivitas island-hopping kami. Sebelum bongkar jangkar, bak penata gaya si guide memberi aba-aba kepada kami semua untuk pasang aksi sembari mengarakan tongsis kameranya, wefie....jepret....let's go, row..row..row your boat Bakalan seru nich kayaknya, apalagi pemandunya gaul banget, very rekomended .

 

Salah satu menu Free Sarapan Cocohut

 

Foto bareng si guide dan kawan join grup di dermaga perahu motor

 

    Sebagai tujuan awal sekaligus tester, guide kami membawa perahu ke tengah lautan dan menurunkan jangkarnya. Disini penampakan air laut cukup jernih namun ombak cukup goyang. Begitu jangkar sudah nancap di laut, lagi-lagi si guide berteriak, Ayo....Selfie lagi...sekaligus dengan mengacungkan tongsis kamera waterfproofnya. Begitu jeprat-jepret selesai, tanpa aba-aba pun kawan-kawan langsung menceburkan diri ke laut dan menjalankan aksinya, seperti menyelam atau snorkeling. Wow.. begitu indahnya alam laut di bawah sini, dengan ikan-ikan berwarna-warni yang berenang baik bergerombol maupun sendirian.

 

Wefie...di tengah lautan

 

Levitation Style

 

Nyebur rame-rame pasti seru

 

Terumbu karangnya ck..ck..ck....

 

    Sementara itu si kecil Arthur, yang dari tadi diam di atas perahu, tampaknya mulai resah dan menangis tanpa tahu penyebabnya, diajak nyemplung pun nangis melulu, terpaksa diangkat balik naik perahu he…he…he…Setelah puas pemanasan nyebur laut, lokasi pun berpindah. Perahu bergerak menuju P. Menjangan Besar. Sepanjang perjalanan, si Arthur masih menangis aja, meski sudah dihibur kawan-kawan, gak mempan jua. Baru kali ini liat anak nangis gak ada stopnya wk..wk..wk.

    Perahu merapat ke P. Menjangan Besar, ternyata di sinilah terdapat tempat penangkaran ikan hiu. Sebelum prosesi bermain dengan hiu, satu persatu dari kami nyebur di kolam kecil yang terdapat berbagai jenis makhluk laut yang unik dan lucu seperti ikan fugu-fugu, penyu, bintang laut, karang laut. Selesai foto-foto jangan lupa berdonasi buat yang punya penangkaran ini.

 

Mirip gak ya ?

 

Star Fish

 

Cup cup ah...

 

    Menceburkan diri di kolam penangkaran ikan Hiu….hi..hi..hi.. ngeri juga, jadi teringat-ingat filmnya Mr. Steven Spielberg tahun 80’an yang berjudul “Jaws”. Hiu yang diternakkan disini merupakan jenis Hiu Kencana. Didalam kolam kami sudah diinstruksikan untuk mengangkat kedua tangan, maksudnya supaya jari tangan gak jadi incaran si ikan hiu. Yang masih mempunyai luka borok mending gak ikutan nyebur ya, tau sendiri kan bau amis darah bisa merangsang hiu untuk menyerang, jaga-jaga aja. Nah disini nih, si Arthur yang sepanjang perjalanan nangis melulu di perahu, tiba-tiba berhenti nangis dan ikut bercanda, sambil membawa pancing berisi ikan yang sejatinya buat umpan si hiu. Pancingnya dicelup-celupkan ke kolam, kawan dari dalam kolam pada menggoda sambil mulutnya menirukan mulut ikan yang siap menangkap umpan yang diulurkan si Arthur, saksikan keseruannya melalu video yang sudah diunggah, kocak sekali…pokoknya.

 

 

    Hari sudah menjelang siang, kami udahan dulu dengan main-main ikan hiu, balik menuju perahu kembali berlayar untuk menuju P. Cemara Kecil yang letaknya cukup jauh ke utara. P. Cemara Kecil ini, merupakan pulau yang tidak berpenghuni. Di sini kami istirahat sembari bakar-bakar ikan untuk makan siang bersama-sama. Tidak banyak aktifitas dilakukan di sini selain berfoto aja dan keliling memutari pulau kecil eksotis ini.

 

Papan Sambutan

 

Panorama Pulau Karimun Jawa dari Cemara Kecil

 

BBQ-an ikan

 

Hidangan makan siang yang disediakan

 

    Tak berapa lama, perahu berlayar kembali menuju ke selatan, kali ini kita akan merapat di depan terumbu-terumbu karang dekat P. Menjangan Kecil. Mencebur lagi, snorkeling lagi, kali ini ikan hiasnya bener-bener pada bersliweran banyak sekali berenang-renang mendekat di bawah perahu kita, sampai gemes, bawaannya kudu mau menangkap nich ikan, It’s really beautiful - man.

 

Snorkeling bareng Ikan-ikan yang bersliweran

 

Menyelam mendekat terumbu karang

 

    Kami bermain-main dengan ikan dan menghabiskan waktu di sini sampai matahari hampir terbenam, lalu setelah itu kembali ke dermaga perahu motor. Dari dermaga meluncur kembali ke hotel tempat kita menginap untuk bersih-bersih badan sebelum akhirnya menutup hari ini dengan dinner lagi di seputaran alun-alun. Jalan-jalan masih menyisakan 1 hari lagi, masih ada beberapa obyek wisata menarik di Karimun Jawa yang patut dikunjungi, ikuti di blog mendatang ya.

]]>
<![CDATA[Blog: Welcome To Karimun Jawa, Bukit JokoTuwo, dan Tanjung Gelam #Day 2]]> http://www.wisatakeren.com/blog/46/welcome-to-karimun-jawa-bukit-jokotuwo-dan-tanjung-gelam-day-2.html Sat, 17 Sep 2016 01:23:41 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/46/welcome-to-karimun-jawa-bukit-jokotuwo-dan-tanjung-gelam-day-2.html     Untuk kedua kalinya, kami melakoni babak kompetisi "memperebutkan" tiket penyeberangan menuju pulau impian, Karimun Jawa. Meski sehari sebelumnya kami "terpaksa" nitip ke Bro Z (penduduk lokal) untuk bantu antri duluan di depan loket. Tiba di pelataran parkir pelabuhan, tampaknya animo para pelancong yg hendak menyebrang jauh berkurang dibanding sehari sebelumnya. Saya parkirkan mobil, sedangkan bini bersama si Ana (teman dadakan yg istri org bule itu), menuju loket tiket sekalgus beri persenan ke Bro. Z. Kali ini antriannya tidak se-ujubileh kemaren. Tiket Feri harganya 57Rb (dewasa) & 33Rb (anak), plus 2Rb retribusi. Dari jauh bini sudah melambai-lambaikan tiket, legalah. Setelah itu kami sempatkan sarapan dulu sebelum bertolak menyeberang berbarengan dengan Ana, Paul (suaminya) dan anak lakinya.

 

Tiket beli diloket

 

Ini nih kapal ferinya yang siap berlayar

 

    Begitu pintu naik ke kapal dibuka, sebaiknya langsung naik aja, karena terbatasnya kursi duduk, sedangkan kami jalan nyantai sehingga gak kebagian tempat duduk dan terpaksa duduk lesehan. Padahal lama penyeberangan kurang lebih 4.5 jam. Sekitar pukul 11.30 kapal Siginjai sudah merapat di dermaga Karimun Jawa. Wuihh, buanyaaak sekali orang orang di dermaga Karimun Jawa menyemut, tampaknya mereka ini yg "terdampar" pengin balik ke P. Jawa. Terlihat juga kapal Cepat Express Bahari 2C sedang menjalani rawat inap (docking). Turun di dermaga, saya celingak-celinguk mencari mobil jemputan yang disediakan hotel pesanan. Kok tidak ketemu, semakin lama semakin sepi karena orang-orang sudah pada kabur menuju tempat penginapannya masing-masing. Sedangkan Paul dan Ana juga terlihat bingung dengan brosur hotel dipegangnya, mereka ingin ke hotel tersebut tapi belum ngeh...mau naik apa jua.

 

Welcome to Karimun Jawa

 

    Jarak antara dermaga dengan pusat desa Karimun Jawa sebenarnya cukup dekat, dan bisa dijangkau dengan jalan kaki santai (kira-kira 1 Km). Berhubung saya mendapat fasilitas penjemputan, sekali lagi saya mengontak pihak hotel, oh ternyata, mobil penjemputan hotel sedang dipakai untuk menjemput tamu lain dari bandara Karimun Jawa, yang lokasinya jauh berbeda. Nah, akhirnya munculah Ibu Sri, sang utusan hotel, saya sekeluarga dipersilakan naik mobil sewaan lain tapi tetep GRATIS. Kami ajak Paul, Ana dan anaknya untuk ikut daripada masih bengong, sekalian melihat hotel yang sudah saya pesan, siapa tau cocok.

    Untuk mendapatkan akomodasi yang nyaman di Karimun Jawa, kita perlu sedikit lebih cermat. Berhubung potensi wisata Karimun Jawa ini belum terlalu dikelola dengan baik, jadi tidak bisa terlalu berharap mendapat tempat menginap dengan kualitas sekelas hotel-hotel di Bali (sangat disayangkan). Untuk ukuran yang gak bikin kantong bolong, kita bisa menyewa kamar-kamar rumah penduduk yang sengaja sudah dipermak dan disewakan. Mereka biasa menyebutnya Homestay. Namun ada juga homestay yang mematok harga diatas kisaran kelas hotel, terutama jika peak season.

 

Map seputaran Karimun Jawa

 

    Dengan pertimbangan liburan bareng anak-anak, seperti biasa kami lebih suka mencari hotel, alasannya klasik, kalo pilih hotel sekamar bisa rame-rame tidur bareng anak-anak. Berbeda dengan Homestay yang akan dihitung per kepala. Pertimbangkan pula jika sewa dengan fasilitas AC (seperti yang sudah saya tulis sebelumnya bahwa pasokan listrik di Karimun Jawa tidak 24 jam ya, hanya beroperasi pk. 18.00 hingga pk. 06.00 pagi).

 

Room tipe bungalow di Cocohut

 

    Setelah ditimbang-timbang, akhirnya memilih Hotel Cocohuts. Meski kenyataannya hotel ini lebih tepat dikategorikan seperti cottage, namun kondisinya bersih, harganya murah, ada fasilitas penjemputan, dapat sarapan pagi, view nya menghadap ke pantai, dan dekat dengan pelabuhan Karimun Jawa - wow sempurna pikirku. Hotel Cocohuts nanti akan saya ulas dan bisa dibaca dibagian review hotel. Untuk booking via Agoda bisa klik disini, atau bayar ditempat bisa klik disini

 

Panorama dari bungalow cocohut

 

    Di hari terakhir kami juga menyempatkan mencoba menginap di Homestay Sadewo yang murah meriah, bersih, sekaligus dekat dengan pelabuhan, sehingga memudahkan transportasi kepulangan menuju dermaga Karimun Jawa, yaitu cukup dengan jalan kaki (sekitar 500m). Homestay Sadewo ini juga akan saya ulas dan bisa dibaca dibagian review hotel nantinya.

 

Homestay rekomendasi

 

    Rupanya Hotel Cocohuts tempat kami menginap sudah penuh karena roomnya memang terbatas sekali, sehingga Paul dan Ana harus mencari penginapan lain. Namun kita sudah janjian sepakat untuk menjalani traveling bareng, dengan berbagi ongkos sewa mobil selama di Karimun Jawa (indahnya berbagi  dengan sesama traveler). Untuk mobil sewaan, kami tetap menggunakan jasa mobil+sopir yang dipakai untuk penjemputan dari dermaga tadi, hasil nego dipatok biaya 200Rb seharian full termasuk bahan bakar. Perlu diketahui, jika ingin mengeksplorasi P. Karimun jawa lebih baik sewa mobil atau sepeda motor (75Rb / hari).

 

Satu-satunya bank yang ada

 

    Satu lagi yang perlu diketahui, di Karimun Jawa ini hanya tersedia Bank BRI dengan 1 mesin ATM saja, sehingga ketika datang kesini sebaiknya menyediakan uang cash yang cukup, dari pada mengandalkan ATM yang sebiji ini, siapa tahu pas menginap disini mesinnya tidak berfungsi atau belum diisi, khan horror jadinya.

The journey begin.

 

Omah Alchy Cottage

 

Deretan cottage Omah Alchy

 

    Ini merupakan tempat pertama yang kami kunjungi. Sebenarnya bukan tempat wisata, namun berhubung kita lagi cari tempat buat makan siang, dan sopir mobil sewaan kami merekomendasikan dan mengantarkan kesini. Jadi tempat ini merupakan tempat penginapan yang bergaya cottage dengan bangunan menghadap langsung ke laut. Pemiliknya merupakan orang Yogyakarta, saya sempat berbincang-bincang banyak dengan bapaknya owner penginapan ini, sangat welcome banget. Beliau bercerita panjang lebar dari awal dibangunnya tempat penginapan yang dikelola secara keluarga ini

 

Cottage utama

 

Tipe Cottage yang harganya lebih kantong friendly

 

    Fasilitas untuk mengisi waktu rileks di cottage ini juga lengkap, bisa bermain mendayung kayak dl lepas pantainya, menikmati sunset di dermaganya, bahkan bapak ini menunjukkan bahwa anaknya punya kapal yacht, wuih keren lho.  Kebetulan pula salah seorang anaknya beserta bapak ini sedang liburan di cottagenya ini juga, dan sekaligus mempersiapkan makan siang buat kami. Jika menyukai tempat menginap dengan suasana pantai milik sendiri, Omah Alchy Cottage bisa jadi pilihannya. Untuk booking via Agoda bisa cek disini atau bayar di tempat booking disini

 

Makan siang ala ranch  

 

Bukit Joko Tuwo

   Bukit ini merupakan obyek wisata yang dibangun penduduk setempat. Jaraknya kurang lebih 300m dari pusat kota Karimun Jawa. Untuk masuk kita cukup bayar 10Rb semobilan. Setelah mobil di parkir, kita harus jalan kaki menaiki beberapa anak tangga.

 

Traveling bareng teman dadakan - Paul, Ana dan Arthur

 

    Hingga akhirnya tiba di perhentian dimana terdapat kerangka ikan raksasa yang diawetkan dengan panjang sekitar 3 meter. Penduduk sini menyebut ikan tersebut dengan nama Ikan Joko Tuwo yang berarti Perjaka Tua. Menurut cerita, merupakan ikan langka yang terdampar dan ditemukan oleh seorang nelayan Karimun Jawa pertama kali dan ketika ditemukan sudah menjadi bangkai di pesisir pantai Pulau Karimun Jawa.

 

Si Joko Tuwo

 

    Naik beberapa anak tangga lagi kita akan sampai di dataran dimana dari sini kita bisa memandang lepas panorama pantai, dermaga, beberapa gugusan pulaunya dan pusat kota Karimun Jawa. Selain itu terdapat susunan batu yang unik yang membentuk sebuah tasbih, jadinya terlihat seperti tasbih raksasa., beratnya mencapai 1000 kg. Menurut penduduk setempat susunan tasbih tersebut sudah terbentuk sejak pertama kali ditemukan. Dari sini kita juga bisa menikmati pemandangan sunset, tapi berhubung ingin lanjut ke obyek wisata pantai berikutnya, kita kembali ke mobil karena waktu sudah mendekati senja.

 

Panorama dari atas bukit Joko Tuwo

 

Tasbih raksasa yang terbuat dari batu

 

Tanjung Gelam

    Salah satu pantai yang wajib dikunjungi, dan paling ramai saat menjelang sore. Di sini kami menghabiskan waktu untuk menikmati tenggelamnya matahari, sembari melihat anak-anak bermain berkejaran di pantai. Pantai ini sangat khas dengan adanya 2 pohon kelapa yang tumbuh miring menjorok ke laut seolah-olah menyapa "hai" untuk menyambut kedatangan kita.

 

Pohon Kelapa khas Tanjung Gelam

 

    Sembari menikmati datangnya sunset, bini saya dan Ana melakukan negosiasi sekaligus briefing dengan salah seorang guide lokal. Rencananya besok kita punya kegiatan untuk berkeliling (bahasa kerennya "Island Hopping) ke beberapa pulau di gugusan Karimun Jawa, sekaligus snorkeling. Berhubung kita cuman berempat plus Mr. Paul yang bertiga, untuk menghemat biaya sewa perahu, kita digabung dengan rombongan lain. Lumayanlah dapat harga ekonomis, he...he...he

 

Indahnya sunset Tanjung Gelam

 

    Menjelang malam, kami kembali ke penginapan masing-masing untuk mandi-mandi. Setelah itu kita ketemuan lagi untuk kuliner makan malam. Untuk bersantap malam di Pulau Karimun Jawa, paling maknyus adalah dengan mendatangi alun-alun desa Karimun Jawa yang letaknya tidak jauh. Disinilah semua penjual makanan dan minuman berkumpul menjajakan dagangannya layaknya pasar malam.

 

Beli Ikan sueger dibakar, yummy

 

Yang jualan kerang

 

Semua produk hasil laut tangkapan para nelayan penduduk lokal digelar, ada ikan sueger-sueger, ada udang, ada cumi-cumi guede-guede, ada kerang. Kita pilih-pilih, tawar dan kemudian tinggal minta penjualnya untuk memasaknya, bisa dengan cara dibakar, digoreng dengan tepung, atau ditumis (Harga sudah termasuk dimasak ya). Wow ada juga yang jual lobster lho, murah tapi sayang jumlahnya terbatas dan sudah laku dipesan.

 

Lobster Bakar - drooling...

 

    Jalan-jalan hari ini kami tutup dengan makan ikan bakar sambil ngobrol dengan Paul, Ana dan sepasang lagi turis dari perancis yang ikut nimbrung satu meja, mereka bercerita sudah menghabiskan waktu seminggu menginap di Karimun Jawa ini dan merasa enjoy.

]]>
<![CDATA[Blog: Pantai Kartini, Kura-kura Ocean Park, Benteng Portugis #Day 1]]> http://www.wisatakeren.com/blog/45/pantai-kartini-kura-kura-ocean-park-benteng-portugis-day-1.html Fri, 27 Nov 2015 15:06:09 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/45/pantai-kartini-kura-kura-ocean-park-benteng-portugis-day-1.html     Kring....ing...ing....tepat jam 5 subuh jam weker hapeku berbunyi. Dengan mata masih 1 watt, kami bangun perlahan dan bersiap-siap mengikuti "lomba dadakan" berkompetisi dengan sesama penghuni homestay tempat kami menginap, targetnya adalah untuk mencapai lebih dulu di Pelabuhan Kartini. Pelabuhan Kartini terletak 1 blok dari homestay ini, tinggal ngesot dikit sudah sampai dech. Setibanya di depan loket penjualan tiket Kapal KMP Siginjai, antrian sudah mengular, O O... Kami terpaksa memutuskan untuk naik Kapal Siginjai yang berangkatnya lebih awal dibandingkan si Bahari Express. Daripada menggantungkan nasib kepada si kapal cepat yang belum jelas dan menurut kasak kusuk dari sesama penumpang bahwa Bahari Express hari itu gak akan berlayar krn belum kelar perbaikan.

 

Akses Pelabuhan Kartini (kiri) dan Akses Pantai Kartini (kanan)

 

    Untuk membeli tiket kapal KMP Siginjai ini, penumpang harus beli langsung di loketnya pada hari keberangkatan, tidak bisa reservasi seperti pembelian tiket kapal cepat Bahari Express 2C. Tanpa pikir panjang gerobak langsung ku parkirkan inap. Petugas yang mengatur parkir inap sangat membantu mengalokasikan tempat parkir buat gerobak ane, dan senengnya tarif parikir yang dikenakan gak pake tawar-menawar tapi sudah mengikut tarif standar sesuai ketentuan yang tertera di karcis. Cukup sekali bayar 50 ribu buat parkir inap selama min. 3 hari.

 

Tampak Depan dan Belakang Karcis Inap

 

    Sayang sekali, pelayanan yang bagus dari penitipan kendaraan tidak diimbangi dengan kepuasan pelayanan pembelian tiket kapal. Sekitar jam setengah tujuh pagi itu, loket tiket dibuka, tapi baru sekitar beberapa orang terdepan maju dan membeli tiket, boro-boro dari pengeras suara terdengar info yang menyatakan tiket sudah dinyatakan habis. Alangkah kecewanya semua orang yang antri dan gak kebagian tiket, termasuk saya hik..hik..hik, bahkan bule di depan saya yang satu homestay sampai ngedumel dengan sesama bule yg juga antri didepannya (intinya gak percaya dan gak puas dengan cara penjualan tiket hari itu). "Begini nih yang mencoreng citra pariwisata Indonesia", tambahnya sambil menoleh ke saya, ane jadi kaget dan jadi malu . Antrian pun bubar.

 

Loket Tiket Kapal

 

    Kita sesama penumpang yang gak dapet tiket pada terheran-heran, karena kapasitas KMP Siginjai menampung 350-400 orang, tapi baru beberapa orang maju di depan loket tiket kok sudah dinyatakan ludes, anehkan. Ada yang komen, sepertinya tuh tiket ludes diborong agen travel akibat sehari sebelumnya kapal gak jalan karena cuaca gak mendukung, ada lagi yang komen katanya terkena imbas pelimpahan penumpang si Bahari Express yang mogok. Terlepas dari semua itu, yang jadi pertanyaan akankah kejadian hari ini terulang keesokan paginya? Kami sempat ngobrol juga dengan orang Bandung yang akhirnya dianya pesimis dan mau mengalihkan liburan jalan-jalan ke Jogja aja. Gara-gara kejadian ini, bini ane malahan dapet kenalan yang senasib gak dapet tiket, dianya orang Jakarte yang ternyata adalah istri si bule yang tadi berdiri di depan antrian saya. Pasangan campur indo-bule dengan anak satu ini akhirnya juga jadi teman bareng traveling kami selama menjelajah karimun.

    Gagal menyeberang, ganti ke plan b. Seharian ini kami putuskan menjelajahi Kota Jepara, namun sebelumnya kami cari penginapan lagi buat nyambung sehari. Kami menemukan penginapan yang lebih lega yang terletak 2 blok dari homestay semalam dengan harga sedikit lebih, tapi dengan kualitas lebih nyaman he..he..he...

    Potensi wisata Kota Jepara ikutan terangkat seiring peningkatan kunjungan Pulau Karimun Jawa melalui pelabuhan Kota Jepara. Tampaknya Jepara cukup sigap untuk berbenah sehingga beberapa obyek wisata kota yang terkenal dengan ukir-ukiran kayu ini, bermunculan untuk menarik wisatawan. Beberapa obyek wisata itu, antara lain :

 

1. Pantai Kartini, Kura-kura Ocean Park, Pulau Panjang

    Ini obyek wisata yang pertama kali saya temui dan kunjungi karena Pantai Kartini letaknya bersebelahan dengan Pelabuhan Kartini. Dari Pantai Kartini kita bisa sewa kapal juga untuk menyeberang menuju Pulau Panjang yang berjarak sekitar 2,5 km di seberang pantai. Di Pantai Panjang ini, pengunjung juga bisa melakukan aktivitas snorkeling dan bermain kano, terutama di pantai sebelah selatannya karena airnya cukup jernih dan tidak berarus.

 

Ikon Pantai Kartini andalan Jepara

 

Pulau Panjang - View dari Pantai Kartini

 

    Tempat menarik yang berikutnya adalah bangunan raksasa yang berbentuk seekor penyu, itulah Kura-kura Ocean Park yang berada di dalam komplek Pantai Kartini ini. Kebetulan juga ketika kami berkunjung ternyata di Jepara sini sedang ada perayaan Pekan Syawalan atau Pesta Lomban sehingga suasana di Pantai Kartini ini cukup ramai dan penuh dengan lapak-lapak ala pasar malam.

 

Bentuk bangunan Kura-Kura Ocean Park

 

Pintu Masuk ke Kura-Kura Ocean Park

 

    Untuk masuk ke Kura-kura Ocean Park ini, pengunjung harus membeli tiket masuk, karena hari itu Spesial Perayaan Syawalan (Lomban), jadi harga tiketnya juga spesial...lebih mahal hixs...hixs..hixs. Saya harus merogoh kocek Rp. 17.500 (Anak) dan Rp. 22.500 (Dewasa) untuk masuk. Ruangan di dalam didesain seperti suasana gua-gua dengan pencahayaan remang-remang. Gedung 2 lantai ini berisi akuarium-akuarium ikan hias dan di tengah-tengah terdapat akuarium raksasa yang berisi ikan yang agak besar seperi ikan pari, ikan hiu, penyu. Sayang sekali, Kura-kura Ocean Park ini menurut saya tidak terpelihara dengan baik, sehingga menjadi kurang menarik.

 

Tiket Masuk Kura-kura Ocean Park

 

Di dalam Kura-Kura Ocean World

 

Akuarium Raksasa dengan Tunel Untuk Melihat Ikannya

 

    Di lantai 2 terdapat permainan edukasi dan bioskop kecil untuk menonton pemutaran film 3D, tapi harus bayar lagi. Setelah berputar-putar mengelilingi Pantai Kartini dan makan siang disalah satu lapak pasar malam ini, kami kembali ke penginapan untuk istirahat sejenak.

 

2. Benteng Portugis

    Sekitar pukul 2 siang, kami mulai bergerak untuk mengunjungi salah satu obyek wisata yang diklaim masih baru dan berbau sejarah, yaitu Benteng Portugis. Kami berangkat mengendarai mobil karena menurut penduduk setempat, jaraknya sekitar 1 jam perjalanan dari Pantai Kartini. Cagar Budaya Benteng Portugis terletak 45 km arah timur dari Kota Jepara tepatnya ada di Desa Banyumanis. Jalan yang dilalui sudah beraspal dan mulus meski berada di pedesaan. Kami sempat juga cari-cari arah karena papan petunjuknya yang mengarah ke lokasi kurang banyak.

 

Akhirnya Nemu Petunjuknya

 

    Setelah berkendara sekitar 1.5 jam - u..la la.., ternyata lebih lama dari perkiraan, akhirnya terlihat juga bentengnya. Obyek wisata satu ini sedang di fasilitasi oleh pemerintah kabupaten disini, terlihat dari adanya infrastruktur yang menunjang seperti penataan lahan parkir dan gerbang pintu masuknya masih kinyis-kinyis (baru). Begitu turun mobil dan hendak ber-Selfie ria, gak disangka-sangka bini ane berjumpa dengan kawan lamanya disini.

 

Pintu Masuk dibuat seperti Benteng

 

    Benteng peninggalan Bangsa Portugis dan sempat pula digunakan pada masa penjajahan Jepang ini digunakan untuk memantau kapal-kapal yang lalu lalang di Laut Jawa. Sebelum masuk saya mencoba melongok dulu kedalam untuk melihat isinya, dan ternyata hanya berupa taman lapang, gak terlihat bentengnya he.he..he... Didalamnya ternyata juga sedang ada pembangunan yang fungsikan sebagai Pavilliun Kampoeng Portugis, jadi kalau mau stay disini sudah disediakan tuh hotelnya.

 

Suasana Di dalam Yang Masih Lapang

 

    Di ujung taman yang lapang ini ada pantai, dimana pengunjung bisa melihat sebuah pulau kecil yang bentuknya setengah bulat, mereka menamainya Pulau Mandalika. Kalau mau menyeberang ke pulau tersebut juga bisa tapi tampaknya pulau tersebut masih belum ada pengembangan.

 

Pulau Mandalika Di Seberang

 

3. Air Terjun Songgo Langit

    Perlu diketahui, dalam perjalanan menuju Benteng Portugis ini, kita juga bisa mampir, kita akan melewati satu obyek wisata alam, yaitu : Air Terjun Songo Langit. Nama air terjun merepresentasikan kondisi air terjun tersebut, karena air terjun dengan lebar 2 meter ini menggerojok secara vertikal dan tegak lurus, sehingga jika berdiri dibawahnya pengunjung akan melihat seolah-olah air terjun ini menyangga langit (Songgo dalam bahasa Jawa Tengah berarti menyangga atau menopang). Tapi berhubung hari sudah terlalu senja, kami tidak menyempatkan mampir.

 

4. Museum Kartini

    Yang berikut adalah Museum Kartini. Ketika mengunjungi tempat ini kita akan mendapati 3 bangunan dengan bentuk huruf K, T, N jika dilihat dari udara. Di museum ini terdapat koleksi benda-benda peninggalan R.A Kartini dan Sosro Kartono (kakaknya), koleksi benda purbakala yang ditemukan di wilayah Jepara. Selain itu ada juga dipamerkan fosil ikan paus gajah, jenis ikan paus yang memiliki belalai seperti gajah yang oleh penduduk setempat biasa disebut ikan Joko Tua.

 

5. Pantai Bandengan

    Jika kita bergerak ke arah utara sekitar 7 km dari Pelabuhan Kartini, akan menjumpai Pantai Bandengan. Pantai Bandengan mempunyai hamparan pasir putih yang sangat indah. Selain itu juga bisa menikmati panorama sunset disini.

 

    Sebelum kembali ke penginapan setelah selesai kunjungan di Benteng Portugis, kami mampir dulu ke seputaran alun-alun untuk mencoba kuliner asli Kota Jepara. Salah satu masakan khasnya yang gak boleh dilewatkan adalah Pindang Serani. Makanan berkuah dan berbahan baku ikan segar ini, sangat khas rasanya asam-asam pedas gurih dan seperti nempel di lidah. Silahkan coba sendiri.

 

Pindang Serani

 

    Selesai kuliner, kami balik ke penginapan, istirahat dan tidur buat persiapan besok subuh untuk mencoba menyeberang menuju Karimun Jawa lagi.

]]>
<![CDATA[Blog: Hotel Legacy Express Sukhumvit Bangkok]]> http://www.wisatakeren.com/blog/44/hotel-legacy-express-sukhumvit-bangkok.html Tue, 17 Nov 2015 21:16:52 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/44/hotel-legacy-express-sukhumvit-bangkok.html   Legacy Express Sukhumvit merupakan hotel yang dikelola oleh manajemen Compass Hospitality. Hotel baru bertingkat 3 yang dibangun tahun 2010 ini berlokasi di Jalan Sukhumvit No. 29, posisinya sangat dekat dengan exit BTS Stasiun Ploenchit.

   Akomodasi di Legacy Express Sukhumvit hanya memiliki 63 kamar dengan dekorasi dengan intonasi bumi yang dilengkapi dengan kenyamanan modern yang meliputi koneksi internet nirkabel, 32" TV LCD, keamanan 24 jam, akses internet nirkabel di area umum di samping dua terminal internet di lobi. Restoran yang ada menyajikan berbagai masakan lezat Timur Tengah, Thailand, Eropa dan makanan laut segar. Ada toko 7-Eleven dan Pizza Domino terletak tepat di samping hotel.

 

Peta Lokasi

 

Jalan Sukhumvit 29 - Bangkok - Thailand

 

Eksterior dan lingkungan sekitar

 

Eksterior - pintu masuk sebelah kanan

 

7 eleven dan coffee bar disebelah kiri

 

Pizza Domino di halaman depan

 

Koridor Lift Lantai 1

 

Koridor Menuju Kamar

 

Penampakan Stasiun BTS Phloen Chit dari halaman hotel

 

Pilihan Kamar dan Fasilitas

1. SUPERIOR ROOM

Sebuah kamar berukuran luas 27 m2 yang nyaman yang memiliki satu tempat tidur berukuran "King Size"  atau "Twin Size". 

 

Superior Room King Size

 

 

Kamar Mandi

 

2. DELUXE ROOM

Ruang kamar lega berukuran luas 32 m2 ini sangat cocok untuk keluarga dengan anak-anak. Kamar ini memiliki satu tempat tidur berukuran "King Size" dengan akses balkon.

 

Lobby

 

Ruang Lobby

 

Info Lain

Wifi Free dalam kamar, kenceng

 

Cek Booking

]]>
<![CDATA[Blog: 4 Hari Keliling Karimun Jawa dan Jepara]]> http://www.wisatakeren.com/blog/43/4-hari-keliling-karimun-jawa-dan-jepara.html Wed, 21 Oct 2015 11:59:38 GMT http://www.wisatakeren.com/blog/43/4-hari-keliling-karimun-jawa-dan-jepara.html     Karimun Jawa ?? Dimana? Pertanyaan inilah yang mendengung ditelingaku dan direkam baik-baik oleh otakku tatkala mendengar rekomendasi dari seorang teman yang mengatakan bahwa ada obyek wisata apik (bagus) yang sedang naik daun di tanah tercinta Indonesia kita ini. Sembari berpromosi untuk meyakinkan, "Kamu pernah ke Pulau Gili Trawangan kan, nah obyek wisata yang satu ini gak kalah menariknya lho...". Seketika itu juga kubuka kompie-ku dan berguru kepada "Mbah Google" untuk menanyakan kejelasan informasi mengenai Karimun Jawa, maklum pelajaran peta buta gak lulus .

    Setelah browsing sana sini barulah tahu kalo Karimun Jawa itu gugus kepulauan kecil yang letaknya di atas P. Jawa dan dibawah P. Kalimantan, tapi masih lebih dekat dengan P. Jawa. Kepulauan Karimun Jawa ini masuk dalam Provinsi Jawa Tengah. Untuk mencapai Karimun Jawa, kita harus menyeberang menggunakan kapal baik dari Kota Semarang atau Kota Jepara. Saat ini sejak bulan Mei 2015 menuju Karimun Jawa juga bisa ditempuh dengan menggunakan pesawat terbang juga.

 

Letak Geografis Pulau Karimun Jawa setelah diperbesar

 

    Karimun Jawa merupakan pulau terbesar diantara gugus pulaunya, pulau-pulau kecil di sekelilingnya cukup banyak, beberapa diantaranya P. Menjangan Besar, P. Menjangan Kecil, P. Cemara Besar, P. Cemara Kecil, P. Nyamuk, dan masih banyak pulau kecil lainnya. Aktivitas utama berwisata di pulau semacam ini, mudah ditebak khan, apalagi kalo bukan snorkelling, diving, mengunjungi pulau-pulau kecil sekitarnya dengan perahu tradisional, bermain di pantai. Faktanya,  aku menemukan berbagai aktivitas menarik lain diluar itu semua, ada "kejutan" tempat-tempat menakjubkan yang patut dicoba, dilihat dan dirasakan sensasinya yang gak kalah seru (promosi mode on hehehe...), gak percaya ? lihat aja foto dibawah ini dan simak terus jalan-jalan seru bersama keluarga saya di Pulau ini.

 

Bermain dengan Hiu - Salah Satu Aktivitas Unik di Pulau ini

 

Riset, Re-cek dan Relax

    Yang namanya berwisata or liburan, jangan sampai malahan bikin kita kecewa dan bete khan. Seperti yang saya jumpai dengan sepasang pelancong dari Jakarta, yang pulang dengan rasa kecewa padahal mereka ke Karimun Jawa menggunakan jasa tur yang pastinya semuanya serba beres. Lain halnya seperti ane yang sukanya jalan sendiri plus belum pernah sekalipun ke Jepara dan Karimun Jawa, go riset - it must, korek semua informasi target dengan jelas. Beberapa info penting yang saya dapatkan yang berguna,

 

1. Moda Transportasi

    Setidaknya ada 2 cara untuk mencapai Pulau Karimun Jawa, yaitu dengan menggunakan pesawat terbang atau kapal. Jika menggunakan pesawat terbang, titik keberangkatan bisa dari Surabaya atau Semarang. Pesawat terbang yang digunakan adalah jenis Cassa (pesawat perintis) yang hanya muat 10 orang sekali berangkat. Biayanya dari Semarang - Karimun 222 Rb sedangkan dari Surabaya - Karimun 349 Rb, harga ini belum termasuk Tax dan Airport Tax. Pesawat akan mendarat di Bandara Dewandaru, Karimun Jawa. Moda tranportasi ini tidak saya pilih karena jarak Bandara Dewandaru yang jauh dari pusat kota (sekitar 22 km) belum didukung sarana transportasi daratnya disana, selain itu kami juga ingin mengeksplorasi kota Jepara.

 

Pesawat Perintis menuju Pulau Karimun Jawa

 

    Kami lebih memilih menggunakan alternatif yang kedua, yaitu menggunakan kapal. Titik penyeberangan bisa dari Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang atau Pelabuhan Kartini di Jepara. Kapal yang digunakan pun ada 2 pilihan, yaitu Kapal Cepat atau Kapal Feri. Kapal Cepat bernama Express Bahari 2C dengan durasi perjalanan 2 jam, sedangkan Kapal Feri bernama Siginjai dengan durasi 4.5 jam. Berhubung kita tidak ingin berlama-lama selama perjalanan laut, maka diputuskan untuk memilih kapal cepat.

 

Kapal Cepat Express Bahari 2C

 

    Mengetahui jadwal kedua kapal tersebut merupakan kunci suksesnya menyeberang dari dan ke Karimun Jawa, karena 2 buah kapal ini beroperasi tidak setiap hari, dan dalam 1 hari hanya melayani 1x penyeberangan dari Jepara ke Karimun Jawa dan sebaliknya, belum lagi kalo kapal tsb. mogok - no backup, minta ampyun dech....sampai kapan pariwisata Indonesia bisa maju kalo sudah begono. Jadi pastikan selalu melihat update jadwal kapal tersebut. Saat ini untuk melihat jadwal kedua kapal tersebut bisa cek disini. Sedangkan situs officialnya kapal cepat Express Bahari bisa cek disini.

 

2. Akomodasi

    Tidak banyak hotel berbintang (bisa dibilang cuman ada satu dua aja itupun dengan harga konsumsi orang asing), yang banyak adalah homestay, alias rumah-rumah penduduk yang disewakan, tapi bukan berarti tidak bersih ya, karena homestay yang saya tempati cukup bersih dan murah.

 

3. Faktor Cuaca

    Karena pulau ini terletak di lautan bebas, selalu perhatikan kondisi cuaca yang tepat ketika akan berkunjung. Jangan asal bisa kesana tapi gak bisa pulang balik alias terjebak di pulau selama berhari-hari, dimana kapal penyeberangan tidak akan berlayar, gara-gara gelombang ombak laut yang bisa mencapai 4 meter, yang disebabkan badai angin barat dan juga curah hujan yang tinggi. Seperti yang dialami para wisatawan domestik maupun manca negara yang kebetulan melancong ke Karimun Jawa pada 20 Juli 2015 silam (tepat sehari sebelum keberangkatan kami ke Jepara). Saat itu cuaca tidak mendukung sehingga memaksa mereka "terjebak" harus tinggal lebih lama lagi selama 10 harian di Pulau Karimun Jawa dan tidak bisa balik. Selain harus merogoh kocek lebih dalam untuk memperpanjang sewa Homestay, juga terbatasnya cadangan uang ATM yang ada di sana yang bisa diambil jika tidak membawa uang tunai. Berabe khan...

 

Wisatawan Mancanegara terjebak di pelabuhan Karimun Jawa

Credit : Wahyu Adityo Prodjo

 

    Selain itu air lautnya juga cenderung keruh dan tidak sejernih ketika cuaca cerah (kan jadi mubazir kalo mau snorkelling atau diving), biasanya bulan Januari hingga awal Maret tiap tahun. Terus kapan waktu terbaiknya ? Ketika musim panas April - Oktober, tapi sebaiknya tetap melakukan cek cuaca dulu melalui situs BMKG Indonesia jika akan berangkat, karena meskipun musim panas, cuaca juga bisa berubah-ubah.

    Saya melakukan cek prakiraaan tinggi gelombang perairan di Indonesia melalui situs BMKG. Dari link ini kita bisa mendapatkan informasi tinggi gelombang selama 24 jam hingga 7 hari kedepan. Cara bacanya cukup mudah kok, tinggal lihat aja warna di sekitar P. Karimun Jawa / Laut Jawa dan cocokkan dengan pita skala warna dibawahnya.

 

Contoh Hasil Ramalan BMKG

 

4. Penitipan "Gerobak"

    Bagi kami ini penting, bahkan gara-gara ketidakjelasan perihal satu ini yang membuat kami ragu untuk merealisasi perjalanan ke Karimun Jawa, secara ane-kan independen family traveler, yang mengandalkan "gerobak" sendiri. Sementara  ditinggal ngacir ke pulau seberang mau dikemanakan nich gerobak hayoo? Sangat tidak disarankan membawa kendaraan roda 4 untuk ikut menyeberang meski dimungkinkan, why? biaya angkut wira-wiri Jepara-Karimun Jawa jelas akan menguras budget. Belum lagi harga BBM di pulau tsb juga berlipat, sarana jalan masih belum sepenuhnya beraspal alias off road.

    Beruntung sekali saya menemukan info bawah sejak tahun 2014 telah ada kesepakatan pengelolaaan penitipan kendaraan roda 4 dengan pihak swasta di area Pelabuhan Kartini, hilang sudah rasa kuatir meninggalkan si "gerobak blacky" sendirian di Jepara. Tapi perlu diketahui, yang disediakan merupakan area terbuka, jadi jika perlu bawa selimut sendiri buat si "gerobak" ya.

 

 

Area inap "gerobak" di Pelabuhan Kartini

 

5. Lain-lain

    Pasokan Energi listrik di Pulau Karimun Jawa hanya tersedia di malam hari, menyala Pk. 18.00 waktu setempat dan akan berhenti total Pk. 6 pagi hari. Bawa juga uang secukupnya, karena saya hanya menemukan 1 ATM bank BRI aja disini.

 

    Iming-iming ke Karimun Jawa sudah 2-3 tahun berlalu, tetapi belum juga kami berangkat ke sana. Bulan Juli kemaren, pas lagi enak kumpul-kumpul bocah (bersantai) secara spontan tanpa rencana, akhirnya memutuskan untuk berangkat. 2 hari sebelum keberangkatan (Jumat), saya mencoba men-tweet via akun twitter-nya kapal Express Bahari untuk menanyakan keberangkatan kapal dan pemesanan tiket, dari respon yang saya terima disarankan untuk mengontak bagian penjualan tiket yang berlokasi di Jepara, via no. telp. (0291) 592999. Ok, saya kontak by phone, dan mendapat jawaban bahwa tiket untuk perjalanan hari Senin sudah bisa dipesan, tapi waktu itu saya tidak melakukan pemesanan karena belum memutuskan antara berangkat Selasa atau Rabu depan.

     Setelah kami putuskan untuk menyeberang hari Rabu, pas hari Selasa saya kontak lagi tuh kantor Express Bahari, ternyata kapal "Express Bahari" lagi nge-dok alias tidak jalan karena ada perbaikan (nah lo....). Saat kutanya, apakah Rabu bisa berlayar, saya disarankan "Go Show" aja untuk beli tiketnya karena belum pasti. Ya akhirnya saya putuskan tetep berangkat aja, toh kalo kapal cepet gak bisa berangkat, kan masih bisa naik kapal ferry. Dan gara-gara si Express Bahari pake mogok segala, malahan saya bisa mencicipi dan merasakan kedua jenis kapal ini dalam misi wisata kali ini. Berangkat naik kapal KMP Siginjai sedangkan pulangnya nanti naik kapal Bahari Express 2C.

    7.5 jam perjalanan tempuh dari Surabaya menuju Jepara. Berhubung harus mengejar kapal penyeberangan yang berangkat keesokan paginya, kami harus mencari tempat penginapan yang tepat untuk semalam di Jepara. Akhirnya kita menemukan salah satu homestay dengan nuansa gaya "Bali" yang lokasinya berada didalam pelabuhan dan cukup ngetop gara-gara beberapa artis indo pernah mondok dimari.

 

Homestay Bergaya Bali untuk Transit Semalam

 

    Sekitar Pk. 10 malam, kami tiba di Pelabuhan Jepara, beruntung sekali karena pemilik mengatakan penuh dan hanya menyisakan kamar terakhirnya yang sebetulnya bukan kamar yang disewakan, ya udah gpp daripada tidur di gerobak. Lagian kalo gak mau, kamar akan diberikan ke upss...sepasang bule yang datangya nyaris bersamaan. Selang beberapa menit, datang lagi tuh serombongan keluarga lain dengan gerobak pribadi jua, lalu datang lagi 3 orang bule lain, beuh..., capek deh...akhirnya kami semua pulas tertidur supaya bisa bangun pagi untuk mengejar kapal yang berangkatnya jam 7 Pagi. Zzz....zzz....zzz

]]>