Tidaklah heran kalau Shenzhen disebut sebagai surga belanja, disana-sini dekat kami menginap terdapat gedung-gedung dengan toko-toko yang menjual bermacam-macam kebutuhan dari baju, tas, sepatu, makanan, perhiasan, kebutuhan rumah tangga, supermarket, restoran semuanya tumplek blek. Mendengar kata belanja/shopping pasti sontak membuat kaum hawa kegirangan tak terkecuali istri saya wk..wk..wk.. Begitu bangun pagi dari hotel tempat kami menginap, kami hanya cukup melangkahkan kaki, tempat pertama yang kami tuju adalah mencoba makan bebeknya Tiongkok. Ada sebuah restoran yang cukup ramai, murah dan rekomen, cepat pula pelayanannya. Liwan Restoran merupakan jujukan kami untuk mencoba nasi bebek. Alamat pastinya di JieFang Road 2003, Jin ShiJie Business Center Ground Floor
Mall yang persis di depan hotel kami menginap
Depan Restoran
Dongmen pedestrian street merupakan area komersial yang konon keberadaannya sudah 300 tahun di Luohu. Untuk mencapai tempat ini dari Luohu Port, dengan naik Metro Shenzhen Line 1 dan turun di stasiun Lao Jie exit A.
Rute dari Stasiun Luohu
Hotel tempat kami menginap dan Seputar Dongmen
Sehabis sarapan di Liwan, akhirnya kekalapan belanja terjadilah, kami berjalan kesana kemari memasuki toko demi toko. Perlu diketahui juga, meski barang disini murah namun tetaplah harus menawar kalo mau beli dan memperhatikan kualitasnya karena ada yang asli dan KW. Yang perlu diperhatikan ketika beli barang-barang di pertokoan sini adalah sistemnya tawar menawar, kita harus berani menawar dengan sadis, minimal 50% dari harga yang dipatok penjual, cuek aja kalo diketawain atau disewoti penjualnya.
Dongmen Pedestrian Street
Setelah puas melihat-lihat (baca belanja) akhirnya sekitar jam 2 siang kami putuskan untuk makan dulu sebelum lanjut menuju ke distrik belanja yang satunya. Dalam perjalanan kembali ke stasiun Metro, kami melihat ada satu restoran yang menarik dengan sign "Modern Toilet". Tampaknya ini restoran dengan desain nuansa kamar mandi, yang unik-unik gini ini yang bikin menggoda untuk mencobanya.
Restoran bernuansa kamar mandi
Letak restorannya berada di lantai 2, dan lagi-lagi kami disambut dengan hangat oleh para pegawai resto yang masih belia-belia ini, apalagi dari cara ngobrol kami ketahuan kalau bukan orang lokal. Bagian dalam restoran ini dipermak habis dengan gaya kamar mandi, tempat duduknya saja dari toilet duduk, ada pula tempat pipis toilet umum laki-laki di pajang berbaris di dindingnya, mejanya pun terbuat dari bath up. Sampai anak-anak kami pun diberi topi bantal yang berbentuk - maaf - "pup", untuk difoto-foto.
Nuansa Toiletnya Kental Banget
Meja Makan Berwujud Bath Up
Buka menu dan
pilih-pilih makanannya, kisaran harga makanannya RMB 20-60. Kami
pesan es cream coklat, es buah, es milk tea dan camilan goreng.
Ketika makanan dan minuman disajikan, OMG semua ngakak jadinya,
karena es cream coklatnya berbentuk "pup"
dengan wadah berbentuk tampon jongkoknya orang
jepang, gelas untuk es milk tea berbentuk pispot,
sedang camilan ditempatkan di wadah berbentuk mini bath up.
Ada..ada... aja ha..ha..ha.
Ice Cream Coklat
Ice buah
Camilan Goreng
Milk Tea
Setelah rehat sejenak di restoran modern toilet, kami melanjutkan untuk menuju Luohu Commercial City dengan naik Metro Shenzhen lagi ke stasiun Luohu.
Luohu Commercial City terletak disebelah kanan dan berjarak kurang lebih 100 m dari Luohu Port. Tempat ini merupakan mall 5 lantai yang menjual barang seperti jam tangan, tas, baju sepatu dan peralatan elektronik seperti handphone dan tablet. Sejatinya warga Shenzhen sendiri menghindari membeli di tempat ini karena mutu barang dikatakan diragukan. Saya sendiri waktu pertama kali menginjakan kaki disini, sempat didekati pramuniaga yang dengan gigihnya menawarkan jam tangan, cas cis cus dengan lihainya sambil menunjukkan katalog dan mengajak mampir ke tokonya. Saya coba turuti aja untuk mampir di tokonya. Sesampai di tokonya saya meragukan untuk menawar dan membelinya karena harganya memang dipatok tinggi sedangkan kualitasnya terlihat meragukan. Beringsut-ingsut kami beralih bergeser dan berjalan ke toko lain yang menjual tas dompet, istri kepincut pengin beli dan mencoba teknik untuk menawar dengan sadis (menawar 80% lebih murah dari harga jual yg dipatok) dan akhirnya diberikan juga oleh penjualnya ha..ha...ha...
Luohu Commercial City berada di sisi Kanan
Satu lagi, ketika saya dan anak laki-laki saya singgah di sebuah toko gadget untuk menanyakan apakah ada jual Apple Ipad, eh...ternyata saya disodorkan tablet dengan merk tidak terkenal Made in China dan dipatok dengan harga sekitar RMB 700. Dengan gigihnya penjual mendemonstrasikan kemampuan tablet ini dan mengatakan kalo tabletnya lebih canggih dari Apple Ipad. Namun saya gak tertarik, meski demikian penjualnya pantang menyerah begitu aja, sampek mengatakan harganya dipotong jadi separohnya supaya saya mau beli (padahal saya gak nawar). Berhubung memang gak tertarik, saya hendak meninggalkan toko tersebut, eh...masih dipanggil-panggil juga, katanya last deal, harganya RMB 120 aja, what....edian bener (dalam hatiku), ternyata begini ya "dunia persilatan" beli barang disini .
Tuntas sudah jalan-jalan kami di Shenzhen. Setelah beranjak sore kami check out dari hotel di Shenzhen dan harus kembali ke Hongkong. Dari hotel ke Luohu Port menggunakan Metro Shenzhen dan setelah ngecap paspor via imigrasi perbatasan di Luohu Port, kami naik MTR dari stasiun Lowu untuk menuju Hongkong Island / Causewaybay. Hongkong Island merupakan sisi lain yang lebih modern dari Hongkong dimana banyak gedung-gedung jangkung dan perbelanjaan modern seperti Times Square.
rute MTR Shenzhen-Hongkong Island
Kali ini memilih untuk menginap di daerah Causewaybay karena kedepannya ingin jalan-jalan di seputar Hongkong Island. Hotel yang kami pilih sangat dekat dengan exit A Stasiun Causewaybay dan sebelahan dengan Times Square.
Lokasi Exit A dan Hotel
Times Square merupakan bekas depo dari Tram Hongkong yang akhirnya direlokasi. Gedung yang terkenal di Hongkong ini merupakan jujukan shopping barang bermerk. Ada 2 gedung yang masing-masing memiliki 36 dan 46 lantai, sedang lorong bawah tanahnya selain dilewati MTR juga masih dilewati Tram jalur ke Happy Valley (perumahan kalangan atas) dan Shau Kei Wan (kota kecil di distrik timur dari Hongkong Island), selain itu juga menjadi pangkalan minibus yang akan membawa ke Desa Stanley yang terkenal sebagai desa nelayan dengan perahu tradisionalnya serta adanya Stanley Market.
Times Square Hongkong
Ketika kami sampai di stasiun Causeway Bay ini, hari sudah menjelang tengah malam, begitu tiba di hotel langsung tepar...tidur dech.