Wisata Keren

User Online : 7







Sponsor

18
Nov

The Peak, Patung Lilin Madame Tussaud, Sky Terrace #Day 7

Sat 18 Nov 2017, 3:11am

0

     Sisi lain keindahan Hongkong Island terletak pada gedung-gedung pencakar langitnya, terutama jika dilihat dari atas langit (emangnya dewa langit bisa liat dari langit). Pesona Hongkong yang satu ini juga sering dikatakan mirip dengan Manhattan-nya Asia, karena disini memang juga merupakan pusat finansial dunia. Kemasan gedung-gedung pencakar langit inilah yang salah satunya menjadikan Hongkong terkenal di dunia.

    Gak usah nyengir kuda, untuk menyamai level dewa guna melihat panorama gerombolan gedung jangkung ini dari atas. Ternyata bisa lho, tentunya dengan mendatangi tempat yang namanya The Peak. Di situ ada sebuah bangunan megah berbentuk unik. Nama populer bangunannya adalah The Peak Tower. Bagian lantai paling atas dari Peak Tower inilah terdapat lapangan terbuka berpagar kaca yang disebut Sky Terrace 428. Sesuai namanya Teras Langit maka dari atas sini, harapan untuk melihat gedung-gedung jangkung dari atas bakalan terwujud, bahkan dari sini bisa melihat keliling suasana Hongkong dengan jangkauan sudut pandang 360°.

    Bagaimana cara mencapai Peak Tower ? kita bisa naik bis atau yang lebih menyenangkan tentunya dengan menggunakan moda transportasi yang memang sudah didesain untuk tujuan ini, yaitu Peak Tram. Dan supaya jalan-jalan lebih bermakna, saya lebih enjoy mengkombinasikan 2 moda transportasi tersebut, yaitu untuk naik ke atas menggunakan Peak Tram sedangkan untuk balik turun menggunakan bis susun (double decker).

 

The Peak Tram

    Berangkat dari hotel di Causeway Bay, saya menuju stasiun MTR Causeway Bay, masuk melalui Times Square, turun ke lantai platform MTR ambil arah Sheung Wan Kennedy Town. Berhenti di Stasiun Central ambil Exit J2 yang merupakan area taman, yaitu : Chater Garden.

 

MTR 3 stop turun di St. Central

 

Rute jalan kaki menuju Tram Lower Terminus

 

    Keluar dari Exit J2, kita akan bisa melihat gedung setinggi 315 meter berdinding kaca dengan ornamen segitiga dan tanda silang, itulah gedung Menara Bank of China yang terkenal. Menara Bank of China ini sempat menjadi bangunan tertinggi se-Hongkong dan Asia dari tahun 1989 - 1992 dan merupakan gedung pencakar langit pertama di luar Amerika Serikat.  Sembari menyusuri taman ini, sekalian jangan lupa jeprat-jepret dulu dengan latar gedung top ini, supaya ketularan ngetopnya .

 

Menara Bank of China

 

    Untuk menuju ke Tram Lower Terminus, langkah kaki saya mengarah ke Menara Bank of China ini, dimana lokasi bangunan ini berada di sudut pertemuan Queen's Rd. dan Garden Rd., Jadi menyeberang jalan Queen's Rd dulu setelah itu tinggal mengikuti jalan Garden Rd. Lurus saja hingga menemukan bangunan bundar yang ada tulisan The Peak Tram. Tram Lower Terminus (terminal bawah) berada dibalik bangunan bundar ini.

 

Ikon pengenal The Peak Tram Lower Terminus

 

Suasana antrian The Peak Tram Lower Terminus

 

    Dengan memutari bangunan bundar ini, akan nampak antrian orang-orang yang beli tiket dan yang mau naik tram. Wow semakin siang antriannya semakin panjang, so lebih baik kalo mau naik Peak Tram, datangnya jangan terlalu siang. Cepet-cepet saya masuk ke dalam antrian untuk beli tiketnya. Terdapat beberapa kombinasi pilihan tiket. Lebih baik sebelum kesini sudah menentukan pilihan tiket mana yang mau dibeli supaya tidak pusing kepala barbie. Pilihan Tiket Peak Tram ada beberapa kriteria, masing-masing bisa memilih naik Peak Tram yang sekali jalan atau pergi pulang :

  • Peak Tram
  • Peak Tram Sky Pass (Peak Tram + Sky Terrace 428)
  • 2 in 1 Combo (Peak Tram + Madame Tussauds)
  • 3 in 1 Combo (Peak Tram + Sky Terrace 428 + Madame Tussauds)

    Pilihan saya jatuh pada paket 2 in 1 Combo, yang Peak Tram-nya sekali jalan. Harga tiketnya dewasa HKD 210 & Anak HKD 110.

 

Tiket Combo

 

Tram generasi kelima

 

    Perlu diketahui bahwa Tram yang beroperasi saat ini merupakan Tram generasi kelima sejak pertama kali moda transportasi ini dibuka untuk umum. Untuk kapasitas sekali angkut, Tram ini mampu memuat 120 penumpang (95 duduk dan 25 berdiri). Sejatinya tram ini bukan hanya mengangkut para turis tapi juga penduduk lokal yang wira wiri karena bertempat tinggal di kawasan Victoria Peak. Jadi jangan heran, dalam perjalanan nantinya akan stop di 4 stasiun sebelum mencapai puncak (Upper Terminus). Panjang lintasan dari Lower Terminus (terminal bawah) hingga Upper Terminus sekitar 1.4 Km. Tram bergerak dengan kemiringan hingga 27°.

    Saya antri tidak terlalu lama, begitu tram yang berwarna merah ini datang untuk kedua kalinya, sudah bisa boarding dan buru-buru cari PW (posisi wueenak). Mau tau PW di dalam Peak Tram ini? carilah tempat duduk di barisan sebelah kanan dan dekat jendela, kenapa? Ingat tujuan naik tram ini, salah satunya untuk melihat kecantikan deretan gedung-gedung pencakar langitnya Hongkong beserta pelabuhannya dari ketinggian. Ketika Tram meluncur menuju puncak, gedung-gedung jangkung itu berada diposisi sebelah kanan jendela dari Tram.

 

Pemandangan cantik si gedung-gedung jangkung dari jendela tram

 

    Satu hal menarik akan dirasakan para penumpang ketika sedang naik Tram ini dalam posisi duduk sejajar garis jendela. Suatu ilusi akan terjadi, dimana gedung-gedung pencakar langit itu seolah-olah akan rebah / ambruk.

 

Ilusi dari balik jendela tram

 

    Sesampai di Upper Teminus yang juga bagian dari The Peak Tower, semua penumpang turun dan diarahkan untuk melalui Peak Market, yaitu toko-toko yang berjualan berbagai macam souvenir, sebelum mencapai pintu keluar.

 

Madame Tussauds

    Di lantai yang sama dari pintu keluar Tram, terdapat museum patung lilin. Museum dengan penampilan berwarna dominan merah dengan tulisan khas Madame Tussauds dengan mudah bisa terbaca ketika keluar dari Peak Market. Berhubung saya sudah membeli tiket combo, jadi langsung menuju target ini.

 

Patung Pierce Brosnan - 007 di depan pintu masuk

 

    Madame Tussauds adalah sebuah museum patung lilin yang awalnya berdiri di London, Inggris. Museum lilin ini pertama kali didirikan oleh pematung lilin bernama Marie Tussaud. Museum Madame Tussauds Hongkong merupakan museum Madame Tussauds pertama yang berada di Asia. Patung-patung lilin dibuat menggunakan skala 1:1 dengan presisi yang tinggi sehingga menyerupai tokoh aslinya.

 

Madame Marie Tussaud - sang masterpiece

 

    Saat itu patung lilin contoh yang dipajang di depan pintu masuk merupakan pemeran James Bond 007 dalam sekuel Tomorrow Never Dies, dimana bintang utamanya adalah pasangan Pierce Brosnan dan Michelle Yeoh. Yang gak pengin masuk tapi mau foto bareng ama patung contoh ini, gratis - biasanya patung contohnya selalu berganti-ganti.

    Di dalam museum ini terdapat koleksi 100-an lebih patung lilin dari tokoh-tokoh yang terkenal di mancanegara, dengan tokoh-tokoh Asia meliputi lebih dari 1/3-nya. Patung-patung lilin ini ditampilkan dalam rangkaian setting yang bertema. Ada 5 tema, yaitu Bintang-bintang Hongkong, Ikon Musik, Tokoh Sejarah dan Pahlawan Nasional, Tokoh Dunia, Tokoh Legenda Olahraga.

 

 My name is Bond - James Bond

 

    Sangat menyenangkan bisa mengunjungi museum lilin ini, karena di sini kita bisa berfoto dengan gaya bebas sekaligus "mengerjai" tokoh-tokoh terkenal tersebut. Foto dengan pose model apapun dipersilahkan sepanjang tidak merusak patungnya. Kapan lagi bisa foto sambil memeluk Michelle Yeoh, mendaratkan ciuman ke pipi bintang pujaan si Andy Lau, atau bahkan mengutak-atik kumis Adolf Hitler kalau nggak di museum ini .

 

Cup cup...Andy Lau

 

Albert Einstein

 

Lady Diana

 

Yao Ming

 

     Kurang lebih 90 menit, saya rasa cukup menghabiskan waktu "mengerjai" patung-patung lilin di dalam sini, kalau masih belum puas dibawa pulang aja patungnya hehehe.

 

Sky Terrace 428

    Saat pertama kali kesini terus terang saya nggak ngeh... kenapa kok ada angka 428 dibelakang namanya. Bahkan saat saya menuliskan jurnal perjalanan ini baru tahu kalau arti 428 disini adalah level letak bangunan tersebut yang berada di ketinggian 428 meter di atas permukaan laut. Masih dalam bangunan yang sama di Peak Tower, saya menuju ke level paling atas dengan naik beberapa eskalator hingga eskalator terakhir yang ada mesin akses untuk lewat dan penjaganya meminta tiket untuk discankan di mesin.

 

The Peak Tower dengan Sky Terrace 428 di atasnya

 

Sky Terrace 428

 

    Tiba di Sky Terrace 428, kesan pertama yang dirasakan, suasananya puaaanaaas puol. Lebih baik bawa payung atau pake topi kalo kesini antara pagi hingga tengah hari atau datang agak sorean. Nah, kalau sudah sampai diatas sini, bener-bener kita selevel dewa dech, karena bisa melongok dari atas (ketinggian), betapa bagusnya pemandangan kota Hongkong dengan sekumpulan gedung-gedung pencakar langitnya. Gedung-gedung yang begitu megahnya kalau dari bawah, ternyata kalau dilihat dari atas sini seperti miniatur bangunan (maket) yang biasa dibikin oleh arsitek.

    Suasana udara yang panas membuat gerah juga, sehingga sukses bikin saya turun dan keluar dari The Peak Tower. Ada foto corner berbentuk tram warna hijau (tram generasi sebelumnya) yang dipajang di halaman luar. Bagian kabin tram ini merupakan konter pusat informasi dan pariwisata Hongkong. Tempat untuk sekedar bertanya-tanya seputar pariwisata Hongkong atau mengambil brosur berisi informasi tempat-tempat wisata Hongkong.

    Di seberang dari The Peak Tower ada bangunan dengan tulisan The Peak Galleria. The Peak Galleria berisi toko-toko yang menjual souvenir, pakaian, aksesori, perhiasan, restoran. Bagi yang doyan gratisan ho ho ho...., di lantai paling atas dari The Peak Galleria juga bisa melihat pemandangan gedung-gedung jangkung tapi tidak sebagus Sky Terrace 428 tentunya.

 

Akses Masuk The Peak Galleria

 

    Untuk kembali pulang ke daerah Central, saya turun menuju lantai basement dari The Peak Galleria ini. Di lantai basement ini merupakan halte keberangkatan dan ketibaan dari bus susun (double decker) No.15 yang siap mengantarkan dari The Peak menuju Stasiun Central dan sebaliknya.

 

Bus No. 15 dari The Peak menuju Stasiun Central

 

    Tidak seberapa lama menunggu, bis pun datang, saya tinggal naik dan men-tap-kan  kartu octopus, selebihnya tinggal duduk manis di dek atas untuk menikmati perjalanan meliuk-liuk turun dari puncak  menggunakan bis ini yang sekaligus mengingatkan (bernostalgia critanya) bahwa dulu di Surabaya pernah punya bis susun seperti ini, sayang keberadaannya sudah tidak ada. Perjalanan dengan bis No. 15 memakan waktu sekitar 30-40 menit, hingga tiba di daerah Central. Bis akan berhenti tepat di dekat Stasiun MTR Central.

    Jalan-jalan hari ini saya tutup dengan mengunjungi pasar loak elektronik yang terkenal di Hongkong yang berada di Apliu Street dan pasar fashion (pilihan sang istri ) yang mana keduanya tetap satu jurusan.

 

Rute MTR Dari stasiun Central ke Stasiiun Sham Shui Po

 

    Untuk menuju kesana, dari Stasiun MTR Central, cukup naik MTR dan turun di Stasiun Sam Shui Po, perlu dicatat bahwa Exit dari MTR ini mengarah ke berbagai macam pasar, yaitu :

 

  • Exit A2 atau C2 yang langsung mengarah langsung ke Apliu Street.

 

 

Apliu Street

 

  • Exit C1 atau D1 mengarah ke Yen Chow Street dan Exit A1 atau B1 mengarah ke Wong Chuk Street. Keduanya merupakan deretan toko-toko menjual produk fashion dalam jumlah banyak (Whole Sale).
  • Exit D2 mengarah ke Golden Computer Arcade yang berisi toko-toko menjual piranti komputer.

 

Exit D2 - Bangunan Golden Computer Arcade

 

  • Exit B2 mengarah ke Fuk Wing Street, yang menjual beragam mainan anak.

 

    Apliu Street merupakan pasar loak terbesar yang menjajakan barang elektronik seken. Berbagai macam barang elekronik bekas (yang masih berfungsi baik) dan baru seperti laptop case, kamera backpack, kabel audio, soket power, led, telepon genggam, batrei dan masih banyak lagi, dijajakan disini, kalau beruntung kadang bisa menemukan smartphone / laptop second hand yang masih tergolong keluaran lumayan terkini. Pasar ini buka hingga jam 9 PM.

 

Suasana pelapak di Apliu Street

 

    Golden Computer Arcade lebih mirip dengan glodok di Jakarta atau THR Mall di Surabaya, karena isinya toko-toko yang menjual piranti komputer baru. Untuk harganya tidak terpaut jauh.

 

Suasana pelapak di dalam bangunan Golden Computer Arcade



Belum ada komentar untuk blog ini.

Ninggalin Jejak





 (opsi : Isikan link web-mu jika ada)



     Ikuti jejak komentar via email (Subscribe)

Kode Sekuriti