Wisata Keren

User Online : 2







Sponsor

17
Sep

Welcome To Karimun Jawa, Bukit JokoTuwo, dan Tanjung Gelam #Day 2

Sat 17 Sep 2016, 1:23am

0

    Untuk kedua kalinya, kami melakoni babak kompetisi "memperebutkan" tiket penyeberangan menuju pulau impian, Karimun Jawa. Meski sehari sebelumnya kami "terpaksa" nitip ke Bro Z (penduduk lokal) untuk bantu antri duluan di depan loket. Tiba di pelataran parkir pelabuhan, tampaknya animo para pelancong yg hendak menyebrang jauh berkurang dibanding sehari sebelumnya. Saya parkirkan mobil, sedangkan bini bersama si Ana (teman dadakan yg istri org bule itu), menuju loket tiket sekalgus beri persenan ke Bro. Z. Kali ini antriannya tidak se-ujubileh kemaren. Tiket Feri harganya 57Rb (dewasa) & 33Rb (anak), plus 2Rb retribusi. Dari jauh bini sudah melambai-lambaikan tiket, legalah. Setelah itu kami sempatkan sarapan dulu sebelum bertolak menyeberang berbarengan dengan Ana, Paul (suaminya) dan anak lakinya.

 

Tiket beli diloket

 

Ini nih kapal ferinya yang siap berlayar

 

    Begitu pintu naik ke kapal dibuka, sebaiknya langsung naik aja, karena terbatasnya kursi duduk, sedangkan kami jalan nyantai sehingga gak kebagian tempat duduk dan terpaksa duduk lesehan. Padahal lama penyeberangan kurang lebih 4.5 jam. Sekitar pukul 11.30 kapal Siginjai sudah merapat di dermaga Karimun Jawa. Wuihh, buanyaaak sekali orang orang di dermaga Karimun Jawa menyemut, tampaknya mereka ini yg "terdampar" pengin balik ke P. Jawa. Terlihat juga kapal Cepat Express Bahari 2C sedang menjalani rawat inap (docking). Turun di dermaga, saya celingak-celinguk mencari mobil jemputan yang disediakan hotel pesanan. Kok tidak ketemu, semakin lama semakin sepi karena orang-orang sudah pada kabur menuju tempat penginapannya masing-masing. Sedangkan Paul dan Ana juga terlihat bingung dengan brosur hotel dipegangnya, mereka ingin ke hotel tersebut tapi belum ngeh...mau naik apa jua.

 

Welcome to Karimun Jawa

 

    Jarak antara dermaga dengan pusat desa Karimun Jawa sebenarnya cukup dekat, dan bisa dijangkau dengan jalan kaki santai (kira-kira 1 Km). Berhubung saya mendapat fasilitas penjemputan, sekali lagi saya mengontak pihak hotel, oh ternyata, mobil penjemputan hotel sedang dipakai untuk menjemput tamu lain dari bandara Karimun Jawa, yang lokasinya jauh berbeda. Nah, akhirnya munculah Ibu Sri, sang utusan hotel, saya sekeluarga dipersilakan naik mobil sewaan lain tapi tetep GRATIS. Kami ajak Paul, Ana dan anaknya untuk ikut daripada masih bengong, sekalian melihat hotel yang sudah saya pesan, siapa tau cocok.

    Untuk mendapatkan akomodasi yang nyaman di Karimun Jawa, kita perlu sedikit lebih cermat. Berhubung potensi wisata Karimun Jawa ini belum terlalu dikelola dengan baik, jadi tidak bisa terlalu berharap mendapat tempat menginap dengan kualitas sekelas hotel-hotel di Bali (sangat disayangkan). Untuk ukuran yang gak bikin kantong bolong, kita bisa menyewa kamar-kamar rumah penduduk yang sengaja sudah dipermak dan disewakan. Mereka biasa menyebutnya Homestay. Namun ada juga homestay yang mematok harga diatas kisaran kelas hotel, terutama jika peak season.

 

Map seputaran Karimun Jawa

 

    Dengan pertimbangan liburan bareng anak-anak, seperti biasa kami lebih suka mencari hotel, alasannya klasik, kalo pilih hotel sekamar bisa rame-rame tidur bareng anak-anak. Berbeda dengan Homestay yang akan dihitung per kepala. Pertimbangkan pula jika sewa dengan fasilitas AC (seperti yang sudah saya tulis sebelumnya bahwa pasokan listrik di Karimun Jawa tidak 24 jam ya, hanya beroperasi pk. 18.00 hingga pk. 06.00 pagi).

 

Room tipe bungalow di Cocohut

 

    Setelah ditimbang-timbang, akhirnya memilih Hotel Cocohuts. Meski kenyataannya hotel ini lebih tepat dikategorikan seperti cottage, namun kondisinya bersih, harganya murah, ada fasilitas penjemputan, dapat sarapan pagi, view nya menghadap ke pantai, dan dekat dengan pelabuhan Karimun Jawa - wow sempurna pikirku. Hotel Cocohuts nanti akan saya ulas dan bisa dibaca dibagian review hotel. Untuk booking via Agoda bisa k lik disini, atau bayar ditempat bisa k lik disini

 

Panorama dari bungalow cocohut

 

    Di hari terakhir kami juga menyempatkan mencoba menginap di Homestay Sadewo yang murah meriah, bersih, sekaligus dekat dengan pelabuhan, sehingga memudahkan transportasi kepulangan menuju dermaga Karimun Jawa, yaitu cukup dengan jalan kaki (sekitar 500m). Homestay Sadewo ini juga akan saya ulas dan bisa dibaca dibagian review hotel nantinya.

 

Homestay rekomendasi

 

    Rupanya H otel Cocohuts tempat kami menginap sudah penuh karena roomnya memang terbatas sekali, sehingga Paul dan Ana harus mencari penginapan lain. Namun kita sudah janjian sepakat untuk menjalani traveling bareng, dengan berbagi ongkos sewa mobil selama di Karimun Jawa (indahnya berbagi  dengan sesama traveler). Untuk mobil sewaan, kami tetap menggunakan jasa mobil+sopir yang dipakai untuk penjemputan dari dermaga tadi, hasil nego dipatok biaya 200Rb seharian full termasuk bahan bakar. Perlu diketahui, jika ingin mengeksplorasi P. Karimun jawa lebih baik sewa mobil atau sepeda motor (75Rb / hari).

 

Satu-satunya bank yang ada

 

    Satu lagi yang perlu diketahui, di Karimun Jawa ini hanya tersedia Bank BRI dengan 1 mesin ATM saja, sehingga ketika datang kesini sebaiknya menyediakan uang cash yang cukup, dari pada mengandalkan ATM yang sebiji ini, siapa tahu pas menginap disini mesinnya tidak berfungsi atau belum diisi, khan horror jadinya.

The journey begin.

 

Omah Alchy Cottage

 

Deretan cottage Omah Alchy

 

    Ini merupakan tempat pertama yang kami kunjungi. Sebenarnya bukan tempat wisata, namun berhubung kita lagi cari tempat buat makan siang, dan sopir mobil sewaan kami merekomendasikan dan mengantarkan kesini. Jadi tempat ini merupakan tempat penginapan yang bergaya cottage dengan bangunan menghadap langsung ke laut. Pemiliknya merupakan orang Yogyakarta, saya sempat berbincang-bincang banyak dengan bapaknya owner penginapan ini, sangat welcome banget. Beliau bercerita panjang lebar dari awal dibangunnya tempat penginapan yang dikelola secara keluarga ini

 

Cottage utama

 

Tipe Cottage yang harganya lebih kantong friendly

 

    Fasilitas untuk mengisi waktu rileks di cottage ini juga lengkap, bisa bermain mendayung kayak dl lepas pantainya, menikmati sunset di dermaganya, bahkan bapak ini menunjukkan bahwa anaknya punya kapal yacht, wuih keren lho.  Kebetulan pula salah seorang anaknya beserta bapak ini sedang liburan di cottagenya ini juga, dan sekaligus mempersiapkan makan siang buat kami. Jika menyukai tempat menginap dengan suasana pantai milik sendiri, Omah Alchy Cottage bisa jadi pilihannya. Untuk booking via Agoda bisa cek disini atau bayar di tempat booking disini

 

Makan siang ala ranch  

 

Bukit Joko Tuwo

   Bukit ini merupakan obyek wisata yang dibangun penduduk setempat. Jaraknya kurang lebih 300m dari pusat kota Karimun Jawa. Untuk masuk kita cukup bayar 10Rb semobilan. Setelah mobil di parkir, kita harus jalan kaki menaiki beberapa anak tangga.

 

Traveling bareng teman dadakan - Paul, Ana dan Arthur

 

    Hingga akhirnya tiba di perhentian dimana terdapat kerangka ikan raksasa yang diawetkan dengan panjang sekitar 3 meter. Penduduk sini menyebut ikan tersebut dengan nama Ikan Joko Tuwo yang berarti Perjaka Tua. Menurut cerita, merupakan ikan langka yang terdampar dan ditemukan oleh seorang nelayan Karimun Jawa pertama kali dan ketika ditemukan sudah menjadi bangkai di pesisir pantai Pulau Karimun Jawa.

 

Si Joko Tuwo

 

    Naik beberapa anak tangga lagi kita akan sampai di dataran dimana dari sini kita bisa memandang lepas panorama pantai, dermaga, beberapa gugusan pulaunya dan pusat kota Karimun Jawa. Selain itu terdapat susunan batu yang unik yang membentuk sebuah tasbih, jadinya terlihat seperti tasbih raksasa., beratnya mencapai 1000 kg. Menurut penduduk setempat susunan tasbih tersebut sudah terbentuk sejak pertama kali ditemukan. Dari sini kita juga bisa menikmati pemandangan sunset, tapi berhubung ingin lanjut ke obyek wisata pantai berikutnya, kita kembali ke mobil karena waktu sudah mendekati senja.

 

Panorama dari atas bukit Joko Tuwo

 

Tasbih raksasa yang terbuat dari batu

 

Tanjung Gelam

    Salah satu pantai yang wajib dikunjungi, dan paling ramai saat menjelang sore. Di sini kami menghabiskan waktu untuk menikmati tenggelamnya matahari, sembari melihat anak-anak bermain berkejaran di pantai. Pantai ini sangat khas dengan adanya 2 pohon kelapa yang tumbuh miring menjorok ke laut seolah-olah menyapa "hai" untuk menyambut kedatangan kita.

 

Pohon Kelapa khas Tanjung Gelam

 

    Sembari menikmati datangnya sunset, bini saya dan Ana melakukan negosiasi sekaligus briefing dengan salah seorang guide lokal. Rencananya besok kita punya kegiatan untuk berkeliling (bahasa kerennya "Island Hopping) ke beberapa pulau di gugusan Karimun Jawa, sekaligus snorkeling. Berhubung kita cuman berempat plus Mr. Paul yang bertiga, untuk menghemat biaya sewa perahu, kita digabung dengan rombongan lain. Lumayanlah dapat harga ekonomis, he...he...he

 

Indahnya sunset Tanjung Gelam

 

    Menjelang malam, kami kembali ke penginapan masing-masing untuk mandi-mandi. Setelah itu kita ketemuan lagi untuk kuliner makan malam. Untuk bersantap malam di Pulau Karimun Jawa, paling maknyus adalah dengan mendatangi alun-alun desa Karimun Jawa yang letaknya tidak jauh. Disinilah semua penjual makanan dan minuman berkumpul menjajakan dagangannya layaknya pasar malam.

 

Beli Ikan sueger dibakar, yummy

 

Yang jualan kerang

 

Semua produk hasil laut tangkapan para nelayan penduduk lokal digelar, ada ikan sueger-sueger, ada udang, ada cumi-cumi guede-guede, ada kerang. Kita pilih-pilih, tawar dan kemudian tinggal minta penjualnya untuk memasaknya, bisa dengan cara dibakar, digoreng dengan tepung, atau ditumis (Harga sudah termasuk dimasak ya). Wow ada juga yang jual lobster lho, murah tapi sayang jumlahnya terbatas dan sudah laku dipesan.

 

Lobster Bakar - drooling...

 

    Jalan-jalan hari ini kami tutup dengan makan ikan bakar sambil ngobrol dengan Paul, Ana dan sepasang lagi turis dari perancis yang ikut nimbrung satu meja, mereka bercerita sudah menghabiskan waktu seminggu menginap di Karimun Jawa ini dan merasa enjoy.



Belum ada komentar untuk blog ini.

Ninggalin Jejak





 (opsi : Isikan link web-mu jika ada)



     Ikuti jejak komentar via email (Subscribe)

Kode Sekuriti